21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

kepada Tuhan. . . . Kristus sendirilah yang dipersalahkan dalam hal ini ... . Saya bersukacita<br />

menanggung derita seperti itu kalau alasan-alasannya baik. Saya telah merasakan kebebasan<br />

yang besar di dalam hati saya, sebab akhimya saya tahu bahwa paus adalah antikristus, dan<br />

bahwa takhtanya adalah takhta Setan sendiri.”—Ibid.<br />

Namun, perintah Roma itu bukan tanpa akibat. Untuk memaksakan penurutan kepada<br />

perintah itu digunakanlah pedang, penyiksaan dan penjara. Orang-orang yang lemah dan<br />

yang percaya kepada takhyul gemetar meng-hadapi dekrit paus itu. Dan sementara banyak<br />

yang bersimpati kepada Luther, banyak juga yang merasa hidup itu terlalu mahal untuk<br />

dikorbankan demi pembaruan. Segala sesuatu tampaknya seolah-olah menyatakan bahwa<br />

pekerjaan Pembaru itu sudah mau terhenti. Akan tetapi Luther tetap tidak takut. Roma telah<br />

melemparkan lembing kutukannya melawan dia. Dan dunia melihatnya, tanpa ragu-ragu<br />

bahwa ia akan binasa atau dipaksa menyerah. Tetapi dengan kuasa yang dahsyat ia balik<br />

melemparkan lembing kutukan kepada paus, dan dengan terbuka ia menyatakan ketetapan<br />

hatinya untuk meninggalkan kepausan selama-lamanya. Di hadapan kerumunan para<br />

mahasiswa, para doktor dan masyarakat dari segala lapisan Luther membakar surat<br />

keputusan paus itu, bersama buku undang-undang serta surat-surat keputusan dan tulisantulisan<br />

lain yang mendukung kekuasaan kepausan. “Musuh-musuhku telah merusakkan<br />

maksud-maksud kebenaran di dalam pikiran orang-orang awam dan merusakkan jiwa-jiwa<br />

mereka dengan membakar buku-buku saya, dan sebagai gantinya, saya juga membakar<br />

buku-buku mereka. Perjuangan yang sungguh-sungguh baru saja mulai. Sampai sekarang<br />

saya bermain-main dengan paus. Saya memulai pekerjaan ini dalam nama Allah, dan akan<br />

berakhir tanpa saya, dan oleh kuasa-Nya.”—Ibid, b. 6, psl. 10.<br />

Terhadap celaan musuh-musuhnya yang mengejeknya dengan kelemah-an pekerjaannya,<br />

Luther menjawab, “Siapa yang mengetahui kalau-kalau Allah tidak memilih dan memanggil<br />

saya, dan kalau mereka tidak harus merasa takut, bukankah dengan menghina saya mereka<br />

menghina Allah sendiri? Musa sendirian pada waktu keluar dari Mesir. Elia sendirian pada<br />

waktu pemerintahan Raja Ahab. Nabi Yesaya sendirian di Yerusalem. Nabi Yehezkiel<br />

sendirian di Babe —Allah tidak pernah memilih sebagai seorang nabi oleh karena ia seorang<br />

imam besar atau orang-orang penting lainnya; tetapi biasanya Dia memilih orang-orang<br />

yang rendah dan hina, bahkan gembala Amos. Pada setiap zaman, orang-orang kudus harus<br />

menegur orangorang besar, raja-raja, para pangeran, para imam dan para cerdik<br />

cendekiawan, dengan mempertaruhkan nyawa mereka .... Saya tidak mengatakan bahwa<br />

saya ini adalah nabi. Tetapi saya katakan bahwa mereka harus merasa takut sebab saya<br />

sendirian, sementara mereka banyak. Saya merasa yakin dalam hal ini, bahwa firman Allah<br />

ada bersama saya, dan bukan bersama mereka.”—Ibid.<br />

Keputusan Luther untuk memisahkan diri dari gereja bukan tanpa per-gumulan sengit<br />

dalam dirinya sendiri. Kira-kira pada saat inilah Luther menulis, “Saya merasa semakin sulit<br />

setiap hari untuk melepaskan keeng-ganan yang telah meresap dalam diri sejak masa kanakkanak.<br />

Oh, betapa sakitnya, walaupun Alkitab ada disamping saya untuk membenarkan diri<br />

96

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!