21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Akan tetapi kata-katanya ini telah di jawab dengan kutukan pahit. Lembing telah<br />

dilemparkan kepadanya, sebagai seorang juru penengah manusia, pada waktu ia berdiri<br />

memohon kepada mereka. Orang Yahudi telah menolak permohonan Anak Allah, dan<br />

sekarang anjuran dan permohonan hanya membuat mereka tetap bertahan sampai akhir. Siasialah<br />

usaha Titus untk menyelamatkan kaabah; Seorang yang lebih besar dari padanya telah<br />

menyatakan bahwa tak satu batupun tinggal di atas batu yang lain.<br />

Sikap keras kepala yang membabi-buta para pemimpin Yahudi dan kejahatan keji yang<br />

meraja-lela di dalam kota yang terkepung itu menimbulkan ketakutan dan kemarahan<br />

tentera Romawi, dan akhirnya Titus memutuskan untuk menyerang kaabah itu. Ia juga<br />

menetapkkan, jika mungkin, untuk menyelamatkan kaabah itu dari keruntuhan. Tetapi<br />

perintahnya itu tidak lagi diindahkan anak buahnya. Pada waktu itu ia beristirahat di<br />

kemahnya pada malam hari, orang Yahudi keluar dari kaabah itu dan menyerang tentera<br />

Romawi dengn tiba-tiba. Dalam pertempuran itu seorang tentera melemparkan obor berapi<br />

melalui lobang di serambi kaabah, dan dengan segera membakar ruangan yang dilapisi<br />

dengan kayu cedar, yang berdekatan dengan kamar yang kudus. Titus segera berlari menuju<br />

api itu, diikuti oleh jenderal-jederal dan komandan-komandan pasukannya, dan<br />

memerintahkan pasukan untuk memadamkan api itu. Namun perintahnya tidak diacuhkan.<br />

Dalam keganasannya tentera-tentera itu melemparkan obor-obor menyala ke ruanganruangan<br />

yang berdampingan dengan kaabah itu, dan kemudian dengan pedangnya<br />

membunuh banyak sekali orang-orangyang bersembunyi di situ. Darah mengalir di tangga<br />

kaabah, bak aliran air layaknya. Beribu-ribu orang Yahudi binasa. Selain suara peperangan<br />

itu, terdengar teriakan, "Ichabot!" -- keuliaan sudah hilang.<br />

Tidak mungkin bagi Titus menghentikan amukan tenteranya pada saat itu. Ia bersama<br />

stafnya memasuki dan memeriksa bagian dalam bagunan yang kudus itu. Mereka terpukau<br />

dan kagum karena api belum membakar tempat kudus itu. Ia membuat usaha terakhir untuk<br />

menyelamatkan tempat kudus itu. Ia melompat ke depan dan mengajak tenteranya untuk<br />

menghentikan kebakaran itu. Biasanya pasukan Liberalis harus patuh kepada atasannya.<br />

Tetapi rasa hormat kepada kaisarpun akan hilang oleh karena kebencian terhadap orang<br />

Yahudi, dan keganasan pertempuran itu, serta pengharapan akan mendapat rampasan.<br />

Tentera-tenera itu melihat disekeliling mereka kilauan emas, yang memantulkan cahaya<br />

dalam amukan api. Mereka mengira bahwa harta yang tak terhitung banyaknya di simpan di<br />

dalam kaabag itu. Tanpa menyadari, seorang tentera menyulutkan obornya yang sedang<br />

menyala ke antara engsel pintu. Dengan sekejap saja seluruh bangunan sudah menyala.<br />

Nyala api dan asap yang membutakan mata memaksa para staf mundur, dan bangunan<br />

agung itupun dibiarkan menemui nasibnya.<br />

Bagi orang Roma pemandangan itu adalah suatu yang mengerikan -- bagaimana pula<br />

bagi orang Yahudi? Seluruh puncak bukit tempat kota itu berdiri, terbakar bagaikan gunung<br />

berapi. Satu demi satu banguan itu runtuh dengan bunyi yang bergemuruh, lalu di telan<br />

lubang dalam yang menyala. Atap-atap yang terdiri dari kayu cedar bagaikan lempengan-<br />

18

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!