21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

benar mengenai pencapaian manusia, Setan telah menggantikannya dengan manusia yang<br />

bersifat berdosa dan bersalah sebagai satu-satunya obyek penyembahan dan pemujaan,<br />

sebagai satu-satunya aturan penghakiman atau ukuran tabiat. Ini memang adalah kemajuan,<br />

bukan menuju ke atas, tetapi menuju ke bawah.<br />

Adalah hukum alamiah, baik intelektual maupun spiritual, bahwa oleh memandang kita<br />

berubah. Pikiran secara berangsur-angsur menyesuaikan diri kepada masalah-masalah yang<br />

memenuhi pikiran itu. Pikiran itu menjadi berbaur dengan apa yang telah biasa dikasihi dan<br />

dihormati. Manusia tidak akan pernah naik lebih tinggi dari standar kemurnian atau<br />

kebaikan atau kebenaran. Jikalau diri sendiri adalah tujuannya yang tertinggi, ia tidak akan<br />

pernah mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Sebaliknya, ia akan tenggelam semakin lama<br />

semakin dalam. Hanya kasih karunia Allah saja yang berkuasa meninggikan manusia. Jika<br />

diserahkan kepadanya, mau tidak mau ia pasti jatuh tenggelam.<br />

Kepada mereka yang memanjakan diri, pecinta kepelesiran, dan yang dikuasai oleh hawa<br />

nafsu, Spiritualisme memperkenalkan dirinya dengan penyamaran yang kurang halus<br />

dibandingkan dengan kepada mereka yang lebih lembut dan intelek. Dalam bentuknya yang<br />

lebih kasar, mereka mencari apa yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan mereka.<br />

Setan mempelajari setiap tanda-tanda kelemahan sifat alamiah manusia; ia mencatat dosadosa<br />

yang cenderung dilakukan oleh setiap orang, kemudian ia mempergunakan setiap<br />

kesempatan kecenderungan itu untuk melakukan kejahatan. Ia menggoda manusia untuk<br />

berbuat berlebihan apa yang sesuai dengan hukum, sehingga melemahkan tenaga fisik,<br />

mental dan moral, karena mereka tidak bertarak atau mengendalikan diri. Ia telah<br />

membinasakan dan sedang membinasakan ribuan orang melalui pemanjaan hawa nafsu,<br />

dengan demikian membuat seluruh sifat manusia menjadi kejam. Dan untuk melengkapi<br />

pekerjaannya, ia menyatakan melalui roh-roh, bahwa "pengetahuan yang benar<br />

menempatkan manusia di atas segala hukum;" bahwa "apa saja yang ada, adalah benar;"<br />

bahwa "Allah tidak menghukum;" dan bahwa "semua dosa yang telah dilakukan adalah<br />

tidak salah." Bilamana manusia dituntun untuk mempercayai bahwa keinginan adalah<br />

hukum yang tertinggi, bahwa kebebasan adalah surat izin, dan bahwa manusia<br />

bertanggungjawab hanya kepada dirinya sendiri saja, tidaklah heran kalau kejahatan dan<br />

kerusakan moral merajalela di mana-mana. Orang banyak dengan berhasrat menerima<br />

pengajaran yang membiarkan mereka menuruti dorongan- dorongan hati yang jahat. Tali<br />

kekang pengendalian diri dipasangkan di leher hawa nafsu, kuasa pikiran dan jiwa dipaksa<br />

tunduk kepada kecenderungan-kecenderungan hewani, dan Setan dengan gembira<br />

memasukkan ke dalam jaringnya beribu-ribu yang mengaku pengikut Kristus.<br />

Tetapi tidak seorangpun perlu tertipu oleh kata-kata dusta Spiritualisme itu. Allah telah<br />

memberikan terang cukup kepada dunia ini untuk menyanggupkan mereka mengenali jerat<br />

itu. Sebagaimana sudah ditunjukkan, teori yang membentuk dasar Spiritualisme<br />

bertentangan dengan pernyataan-pernyataan Alkitab yang paling jelas. Alkitab menyatakan<br />

bahwa orang yang mati tidak tahu apa-apa, bahwa pikiran-pikiran mereka telah binasa.<br />

403

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!