21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

kubah-kubah Surga menggemakan naynyian kemenangan, "Layaklah, layaklah Anak<br />

Domba yang tersembelih, namun hidup kembali!" Keluarga Adam menyanyikan nyanyian<br />

mereka sambil meletakkan mahkota mereka di kaki Juru Selamat dan tunduk di hadapan-<br />

Nya dengan pujian.<br />

Pertemuan ini disaksikan oleh malaikat-malaikat yang menangis pada waktu kejatuhan<br />

Adam, dan bersukacita pada waktu Yesus, sesudah kebangkitan-Nya naik ke Surga, telah<br />

membuka kuburan bagi semua yang akan percaya kepada nama-Nya. Sekarang mereka<br />

melihat pekerjaan penebusan itu diwujudkan, dan mereka menyatukan suara dalamnaynyian<br />

pujian. Di atas laut kristal yang di depan takhta itu, laut kaca yang bening itu seakan-akan<br />

bercampur dengan api -- begitu berkilau-kilau dengan kemuliaan Allah -- berhimpunlah<br />

rombongan yang "telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya."<br />

(Wah. 15:2). Mereka berdiri bersama Anak Domba di Bukit Sion memegang "kecapi Allah"<br />

bersama 144,000 orang yang ditebus dari antara manusia. Dan kemudian terdengarlah,<br />

bagaikan desau air bah, dan bagaikan deru guruh yang dahsyat, "bunyi pemain-pemain<br />

kecapi yang memetik kecapinya." (Wah. 15:1-2). Dan mereka menyanyikan "nyanyian yang<br />

baru" di hadapan takhta itu, suatu nyanyian yang tak seorangpun dapat mempelajarinya<br />

selain dari yang 144,000 orang itu. Nyanyian itu ialah nyanyian Musa dan Anak Domba, --<br />

suatu nyanyian kelepasan. Tak seorangpun, kecuali yang 144,000 orang itu, dapat<br />

mempelajari nyanyian itu, karena naynyian itu adalah nyanyian pengalaman mereka -- suatu<br />

pengalaman yang tidak pernah dialami oleh rombongan lain. Mereka adalah orang-orang<br />

yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.<br />

Mereka ini, setelah diubahkan dari dunia ini, dari antara yang hidup, dianggap sebagai<br />

"korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu." (Wah. 14:4). "Mereka ini<br />

adalah orang- orang yang keluar dari kesusahan besar" (Wah. 7:14), mereka telah melewati<br />

masa kesesakan seperti yang belum pernah terjadi sejak adanya suatu bangsa. Mereka telah<br />

menanggung penderitaan masa kesesakan Yakub. Mereka telah berdiri tanpa pengantara<br />

selama pelaksanaan terakhir penghakiman Allah. Tetapi mereka telah dilepaskan, karena<br />

telah "mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba." "Di<br />

dalam mulut mereka tidak terdapat dusta, mereka tidak bercela" di hadapan Allah. "Karena<br />

mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malamdi Bait Suci-Nya.<br />

Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka."<br />

(Wah. 7:14-15). Mereka telah melihat dunia ini dilanda kelaparan dan bala sampar, matahari<br />

berkuasa menghanguskan manusia dengan panasnya yang hebat, dan mereka sendiri telah<br />

menanggung penderitaan, kelaparan dan dahaga. Akan tetapi "mereka tidak akan menderita<br />

lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab<br />

Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan<br />

menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari<br />

mata mereka." (Wah. 7:16-17).<br />

476

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!