21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Mereka yang mengalami pengudusan cara Alkitab akan menunjukkan roh kerendahan<br />

hati. Seperti Musa, mereka telah memandang kebesaran kekudusan yang menakjubkan, dan<br />

melihat betapa ketidaklayakan mereka tidak bisa dibandingkan dengan kemurnian dan<br />

kesempurnaan yang ditinggikan dari Yang Kekal itu. Nabi Daniel adalah satu contoh<br />

pengudusan yang benar. Sepanjang hidupnya dipenuhi dengan pelayanan mulia bagi<br />

Tuannya. Ia adalah "orang yang dikasihi Surga." (Dan 10:11). Namun, gantinya mengakui<br />

murni dan kudus, nabi yang dihormati ini menyatakan dirinya sebagai seorang yang sangat<br />

berdosa di Israel, pada waktu bermohon kepada Allah mengenai bangsanya, "sebab kami<br />

menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami,<br />

tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah." "Kami telah berbuat dosa,<br />

kami telah berlaku fasik." (Dan. 9:18,15). Ia menyatakan, "Sementara aku berbicara dan<br />

berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel." (Dan. 9:20). Dan pada<br />

waktu hari kemudian Anak Allah muncul, untuk memberikan petunjuk kepadanya, Daniel<br />

berkata, "aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku." (Dan. 10:8).<br />

Pada waktu Ayub mendengar suara Tuhan dari angin badai, ia berseru, "Oleh sebab itu<br />

aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." (Ayub<br />

42:6). Yesaya berseru setelah ia melihat kemuliaan Tuhan dan mendengar kerub berseru:<br />

"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam," "Cilakalah aku! Aku binasa!" (Yes. 6:3,5).<br />

Rasul Paulus, setelah terangkat ke langit yang ketiga, dan mendengar kata-kata yang tak<br />

terucapkan oleh manusia, berbicara mengenai dirinya, sebagai "yang paling hina di antara<br />

segala orang kudus." (2Kor. 12:2-4; Epes 3:8). Yohanes yang kekasih, yang bersandar<br />

kepada Yesus dan yang memandang kemuliaan-Nya, jatuh tersungkur di depan kaki<br />

malaikat itu. Wah 1:17). Mereka yang berjalan dalam bayang-bayang salib Golgota tidak<br />

akan meninggikan diri, tidak akan menyombongkan diri karena mereka telah dibebaskan<br />

dari dosa. Mereka merasa bahwa oleh karena dosa-dosa merekalah yang menyebabkan<br />

penderitaan yang menghancurkan hati Anak Allah, dan pemikiran ini akan menuntun<br />

mereka kepada penyesalan yang mendalam. Mereka yang hidup paling dekat dengan Yesus<br />

melihat dengan jelas kelemahan dan keberdosaan manusia, dan harapan mereka satusatunya<br />

hanyalah jasa-jasa Juru Selamat yang tersalib dan yang telah bangkit kembali itu.<br />

Sekarang pengudusan menonjol di dunia keagamaan, dan bersamaan dengan itu Roh<br />

meninggikan diri sendiri, dan ketidakperdulian kepada hukum Allah yang menandakannya<br />

sebagai yang asing bagi agama Alkitab. Para penganjurnya mengajarkan bahwa penyucian<br />

adalah pekerjaan seketika, sekejap, oleh mana, melalui iman saja mereka memperoleh<br />

kekudusan yang sempurna. "Percaya saja," kata mereka, "dan berkat menjadi milikmu."<br />

Tidak diperlukan usaha-usaha lebih jauh di pihak sipenerima. Pada waktu yang sama<br />

mereka menyangkal wewenang dan kekuasaan hukum Allah, dan mengatakan bahwa<br />

mereka telah dibebaskan dari kewajiban memeliharakan hukum-hukum atau perintahperintah<br />

itu. Tetapi apakah mungkin bagi manusia menjadi kudus, sesuai dengan kehendak<br />

dan tabiat Allah, tanpa menyesuaikan atau menselaraskan diri dengan prinsip-prinsip atau<br />

338

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!