21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Roh perancang pembantaian yang sama yang menimbulkan Pembantaian di St.<br />

Bartholomew juga menuntun dalam Revolusi. Yesus Kristus dinyatakan sebagai pembohong<br />

dan penipu. Dan teriakan orang-orang Perancis yang tidak percaya kepada Tuhan adalah,<br />

“Ganyang Orang malang itu,” maksudnya Kristus. Hujatan terhadap surga dan kejahatan<br />

yang menjijikkan berjalan bersama-sama, dan orang-orang yang paling tidak bermoral, serta<br />

orang-orang yang sangat kejam dan mempunyai kebiasaan buruk adalah yang paling<br />

ditinggikan. Dalam semuanya ini, penghormatan yang paling tinggi diberikan kepada Setan,<br />

sementara Kristus dengan ciri kebenaran-Nya, kemurnian-Nya dan cinta-Nya yang tidak<br />

mementingkan diri itu, disalibkan. “Maka binatang yang muncul dari jurang maut akan<br />

memerangi mereka, dan mengalahkan serta membunuh mereka.” Kekuasaan ateis yang<br />

memerintah di Perancis selama Revolusi dan Pemerintahan Teror, ikut serta dalam<br />

peperangan melawan Allah dan firman-Nya yang kudus sebagaimana dunia belum pernah<br />

menyaksikannya sebelumnya. Peribadatan kepada Allah telah dihapuskan oleh Musyawarah<br />

Nasional. Alkitab-Alkitab dikumpulkan dan dibakar di depan umum dengan segala<br />

manifestasi penghinaan yang mungkin dilakukan. Hukum Allah diinjak-injak. Lembagalembaga<br />

Alkitab dilenyapkan. Hari istirahat mingguan dikesmpingkan, dan sebagai gantinya<br />

setiap sepuluh hari dikhususkan untuk berpesta pora bersenang-senang, dan penghujatan.<br />

Acara baptisan dan perjamuan kudus dilarang. Pengumuman-pengumuman yang menarik<br />

perhatian ditempelkan di tempat-tempat penguburan, yang menyatakan bahwa kematian<br />

adalah keadaan tidur yang kekal.<br />

Takut akan Allah dikatakan bukan sebagai permulaan segala hikmat, tetapi permulaan<br />

segala kebodohan. Semua upacara perbaktian agama dilarang, kecuali yang berhubungan<br />

dengan kebebasan dan negara. “Uskup konstitusional Paris ditugaskan memainkan peranan<br />

utama dalam olok-olokan yang paling kasar dan sangat memalukan yang pernah dilakukan<br />

di hadapan perutusan nasional . . . . Ia ditampilkan dengan penuh arak-arakan atau prosesi,<br />

untuk menyatakan kepada Konvensi bahwa agama yang telah diajarkannya beberapa tahun<br />

yang lalu, dalam segala hal, hanyalah permainan imam belaka, yang tidak mempunyai dasar<br />

sejarah maupun kebenaran yang kudus. Ia menyangkal, dengan istilah khas, keberadaan<br />

Tuhan, kepada siapa peribadatan ditujukan ; dan membaktikan dirinya pada hari-hari yang<br />

akan datang kepada penghormatan kebebasan, persamaan, kebijakan dan moralitas.<br />

Kemudian ia meletakkan hiasan tanda-tanda jasa di atas meja, dan menerima pelukan<br />

persaudaraan dari ketua Konvensi. Imam-imam yang telah murtad mengikuti teladan<br />

pejabat-pejabat tinggi gereja.” — Scott, Vol. I, Ch. 17.<br />

“Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan<br />

berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi<br />

semua orang yang diam di atas bumi.” Perancis yang tidak percaya adanya Tuhan telah<br />

membungkam suara teguran kedua saksi Allah. Suara kebenaran dibiarkan ‘terletak mati’ di<br />

jalan-jalan, dan mereka yang membenci pembatasan dan tuntutan hukum Allah bergembira<br />

dan bersukaria. Manusia menentang raja Surga. Seperti orang-orang berdosa zaman dahulu<br />

184

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!