21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

melintasi jalan-jalan kota Paris, dengan tujuan yang sangat berbeda. “Sekali lagi raja<br />

menjadi figur utama. Sekali lagi ada kegaduhan dan teriakan. Sekali lagi terdengar teriakan<br />

mencari lebih banyak mangsa atau korban. Sekali lagi ada tiang-tiang gantungan atau<br />

panggung. Dan sekali lagi pemandangan hari itu ditutup dengan pelaksanaan hukuman yang<br />

mengerikan. Louis XVI, yang berjuang melawan para penjaga penjara dan para pelaksana<br />

hukuman, diseret ke tempat pelaksanaan hukuman, dan di sini ia dipegangi dengan kuat<br />

sampai kampak dijatuhkan memotong lehernya, dan kepalanya yang sudah terpisah dari<br />

badan itu bergulir dari atas panggung pelaksanaan hukuman “—Wylie, b. 13, psl. 21. Bukan<br />

hanya raja yang menjadi korban. Di dekat tempat yang sama dua ribu delapan ratus orang<br />

anak manusia dibinasakan dengan pisau gulotin (alat pemenggal) selama hari-hari berdarah<br />

Pemerintahan Teror itu.<br />

Pembaruan telah memberikan kepada dunia ini Alkitab yang terbuka, membukakan<br />

ajaran-ajaran hukum Allah, dan mendorong hati nurani manusia. Kasih yang tak terbatas itu<br />

telah membukakan kepada manusia ketetapan-ketetapan dan prinsip-prinsip surga. Allah<br />

telah bersabda, “Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang menjadi kebijaksanaanmu<br />

dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini<br />

akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.”<br />

(Ulangan 4:6). Pada waktu Perancis menolak karunia Surga, ia menaburkan bibit anarki dan<br />

kebinasaan. Dan sebagai sebab dan akibatnya adalah Revolusi dan Pemerintahan Teror.<br />

Lama sebelum penganiayaan dibangkitkan oleh selebaran-selebaran itu, Farel, si<br />

pemberani dan yang rajin telah melarikan diri dari tanah kelahirannya. la pergi ke Swiss,<br />

dan dengan usahanya ia mendukung pekerjaan Zwingli. Ia membantu majunya gerakan<br />

Pembaruan. Ia menggunakan waktunya selanjutnya di sini, namun ia terus memberikan<br />

pengaruh yang menentukan kepada Pembaruan di Perancis. Pada tahun pertama<br />

pengasingannya, usaha-usaha secara khusus ditujukan kepada peyebaran Injil di tanah<br />

airnya. Ia menggunakan banyak waktu berkhotbah kepada teman-teman senegaranya dekat<br />

perbatasan, di mana dengan kewaspadaan yang tinggi ia memperhtikan pertentangan itu,<br />

dan membantu mereka dengan kata-kata dorongan dan nasihat. Dengan bantuan orangorang<br />

yang diasingkan lainnya, tulisan-tulisan para Pembaru Jerman diterjemahkan ke<br />

dalam bahasa Perancis, dan bersama-sama dengan Alkitab bahasa Perancis dicetak dalam<br />

jumlah yang besar. Buku-buku atau tulisan-tulisan ini dijual secara luas di Perancis oleh<br />

para kolportir. Buku-buku itu dijual dengan harga yang lebih rendah kepada para kolportir,<br />

sehingga dengan keuntungan pekerjaan mereka sanggup meneruskan penyebaran buku-buku<br />

itu.<br />

Farel memulai pekerjaannya di Swiss dengan menyamar sebagai guru sekolah yang<br />

sederhana. Ia pergi ke salah satu gereja yang terpencil, dan di sanalah ia membaktikan<br />

dirinya mengajar anak-anak. Selain mata pelajaran yang biasa, dengan hati-hati ia<br />

memperkenalkan kebenaran Alkitab, dengan harapan melalui anak-anaknya dapat<br />

menjangkau orang-orang tua. Ada beberapa orang yang percaya, tetapi imam-imam segera<br />

163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!