21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun<br />

yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu<br />

nama binatang itu, atau bilangan namanya." (Wah. 13:16,17). Amaran malaikat yang ketiga<br />

itu ialah, "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda<br />

pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum air anggur murka Allah."<br />

"Binatang" yang disebutkan dalam pekabaran ini, yang penyembahannya dipaksakan oleh<br />

binatang yang bertanduk dua, adalah binatang yang pertama atau binatang yang menyerupai<br />

macan tutul dalam Wahyu 13 -- kepausan.<br />

"Patung binatang" itu menggambarkan Protestantisme murtad yang akan berkembang<br />

bilamana gereja-gereja Protestan mencari dukungan kekuasaan sipil untuk memaksakan<br />

dogma-dogmanya. "Tanda binatang" itu masih akan diterangkan. Setelah amaran terhadap<br />

penyembahan binatang dan patungnya nubuatan menyatakan, "Yang penting di sini ialah<br />

ketekunan orang-orang kudus yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus."<br />

Sementara mereka yang menuruti perintah-perintah Allah ditempatkan pada posisi yang<br />

bertentangan dengan mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya dan yang<br />

menerima tandanya, maka pemeliharaan hukum Allah pada satu pihak dan pelanggarannya<br />

di pihak yang lain, akan membuat perbedaan antara penyembah Allah dan penyembah<br />

binatang itu.<br />

Ciri-ciri khas binatang itu, dan dengan demikian juga patungnya, adalah pelanggaran<br />

kepada perintah-perintah Allah. Daniel berkata mengenai tanduk kecil kepausan itu, "Ia<br />

berusaha untuk mengubah waktu dan hukum." Dan. 7:25). Dan Rasul Paulus<br />

menggolongkan kekuasaan yang seperti itu kepada "manusia durhaka," yang meninggikan<br />

dirinya melebihi Allah. Nubuatan yang satu melengkapi nubuatan yang lain. Hanya dengan<br />

mengubah hukum Allah kepausan dapat meninggikan dirinya melebihi Allah; barangsiapa<br />

dengan sadar memelihara hukumyang sudah diubah itu akan memberikan penghargaan<br />

tertinggi kepada kekuasaan yang mengadakan perubahan itu. Tindakan penurutan kepada<br />

hukum-hukum kepausan seperti itu adalah tanda kesetiaan dan kepatuhan kepada paus yang<br />

menggantikan kedudukan Allah.<br />

Kepausan telah berusaha untuk mengubah hukum Allah. Hukum yang kedua, larangan<br />

penyembahan berhala, telah dihapuskan dari hukum itu, dan hukum keempat telah diubah<br />

untuk menyetujui secara resmi pemeliharaan hari pertama gantinya hari ketujuh sebagai hari<br />

Sabat. Tetapi para pengikut paus menyatakan sebagai alasan menghilangkan hukum kedua,<br />

bahwa itu tidak perlu karena sudah dimasukkan dalam hukum yang pertama, dan bahwa<br />

dengan demikian memberikan hukum itu seperti yang sebenarnya Allah maksudkan untuk<br />

dipahami. Ini tidak bisa tidak adalah perubahan yang diramalkan oleh nabi. Perubahan yang<br />

disengaja dan yang diperhitungkan telah dilakukan, "Ia berusaha mengubah waktu dan<br />

hukum." Perubahan pada hukum keempat tepat sekali menggenapi nubuatan itu, oleh karena<br />

ini sajalah otoritas dari gereja. Di sini kuasa kepausan dengan terang-terangan menempatkan<br />

dirinya di atas Allah.<br />

319

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!