21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

lihat di antara orang-orang yang diberkati, mereka yang telah dimenangkan kepada Kristus<br />

melalui doa-doa mereka, usaha-usaha mereka dan pengorbanan kasih mereka. Sementara<br />

mereka berkumpul di sekeliling takhta putih yang agung itu, kegembiraan yang tak<br />

terkatakan akan memenuhi hati mereka, pada waktu mereka memandang orang-orang yang<br />

telah mereka menangkan bagi Kristus, dan melihat bahwa seseorang telah memenangkan<br />

yang lain, dan juga masih yang lain lagi, semuanya dibawa ke pelabuhan yang tenang. Di<br />

sana mereka meletakkan mahkota mereka di kaki Yesus, dan memuji Dia selama-lamanya.<br />

Sementara umat yang sudah ditebus disambut ke dalam kota Allah, berkumandanglah di<br />

udara sorak pujian. Dua Adam sudah hampir bertemu. Anak Allah berdiri dengan<br />

mengedangkan tangan untuk menerima bapa umat manusia, -- makhluk yang diciptakan-<br />

Nya, yang telah berdosa terhadap Pencipta-Nya, dan yang dosanya telah memberikan tandatanda<br />

penyaliban di tubuh Juru Selamat. Pada waktu Adam melihat dengan jelas bekasbekas<br />

paku yang kejamitu, ia tidak merebahkan dirinya di pangkuan Tuhan-Nya, tetapi<br />

dalam kerendahan menjatuhkan dirinya di kaki-Nya sambil berseru, "Layaklah Anak<br />

Domba yang tersembelih itu!" Dengan lembut Juru Selamat mengangkat dia berdiri, dan<br />

menyuruhnya untuk melihat sekali lagi rumah taman Firdaus, dari mana ia telah lama<br />

terbuang.<br />

Setelah ia diusir dari taman Firdaus, kehidupan Adam di dunia ini telah dipenuhi dengan<br />

kesedihan. Setiap daun yang mati, setiap korban persembahan, setiap kutukan pada wajah<br />

alam yang indah, setiap noda pada kemurnian manusia, semuanya mengingatkan dosadosanya.<br />

Sangat mengerikan penderitaan penyesalan itu pada waktu ia melihat kejahatan<br />

merajalela, dan dalam jawaban kepada amaran-amaran-Nya, menghadapi teguran-teguran<br />

yang dilemparkan kepadanya sebagai penyebab dosa. Dengan kesabaran dan kerendahan<br />

hati ia menanggung hukuman pelanggaran hampir seribu tahun lamanya. Dengan setia ia<br />

menyesali dosa-dosanya dan berharap kepada jasa-jasa Juru Selamat yang dijanjikan, dan ia<br />

mati di dalam pengharapan akan suatu kebangkitan. Anak Allah menebus kegagalan dan<br />

kejatuhan manusia, dan sekarang, melalui pekerjaan pendamaian, Adam dikembalikan<br />

kepada kedudukannya yang semula.<br />

Dengan diliputi sukacita ia memandang pepohonan yang dahulu pernah menjadi<br />

kesenangannya, -- pohon-pohon yang buahnya dikumpulkannya sendiri pada waktu ia masih<br />

belum berdosa dan masih dalamkesukaan. Ia melihat pokok anggur yang telah dirawatnya<br />

sendiri dengan tangannya sendiri, dan bunga-bunga yang pada suatu waktu ia senang<br />

memeliharanya. Pikirannya menangkap realitas pemandangan itu. Ia mengerti bahwa<br />

sesungguhnya inilah Eden (Firdaus) yang telah dipulihkan, sekarang lebih indah daripada<br />

waktu ia dihalau dari dalamnya. Juru Selamat menuntunnya ke pohon kehidupan, dan<br />

memetik buahnya yang mulia, lalu menawarkannya kepada Adam untuk dimakan. Ia<br />

melihat ke sekelilingnya, dan melihat rombongan besar keluarganya yang telah ditebus,<br />

berdiri di Firdaus Allah. Kemudian ia meletakkan mahkotanya di kaki Yesus, dan<br />

merebahkan dirinya ke dada-Nya dan memeluk Penebus itu. Ia memetik kecapi emas dan<br />

475

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!