21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

dengan tangan saya yang terbelenggu, menanti pelaksa-naan hukuman mati saya besok<br />

Bilamana, dengan pertolongan Yesus Kristus, kita kan bertemu lagi di kedamaian kehidupan<br />

yang akan datang. engkau akan tahu bagaimana Allah yang berbelas kasihan itu telah<br />

menya-rankan diri-Nya kepadaku, dan betapa besar pertolongan-Nya kepadaku dalam<br />

pencobaan dan pengadilanku.”—Bonnechose, Jld. II, hlm. 67.<br />

Di dalam kegelapan penjara ia melihat kemenangan iman yang benar. Dalam mimpi ia<br />

kembali ke kapel di Praha di mana ia mengkhotbahkan Injil, ia melihat paus dan para<br />

uskupnya menghapus gambar Kristus yang telah dilukisnya di dinding kapel itu.<br />

“Penglihatan ini menyusahkan hatinya, tetapi hari berikutnya ia melihat banyak pelukis<br />

melukis kembali gambar itu dalam jumlah yang lebih besar dan dengan wama yang lebih<br />

terang. Segera setelah tugas mereka selesai, para pelukis itu, yang telah dikelilingi oleh<br />

banyak sekali orang, berseru, ‘Sekarang biarlah para paus dan para uskup datang. Mereka<br />

tidak akan pernah lagi bisa menghapus gambar itu!’”<br />

Pembaharu itu berkata pada waktu ia menghubungkan mimpinya, “Saya merasa pasti,<br />

bahwa gambar Kristus tidak akan pernah dihapus. Mereka ingin memusnahkannya, tetapi<br />

akan dilukis baru di dalam semua hati oleh para pengkhotbah yang jauh lebih baik dari<br />

saya.”—D ‘Aubigne, b. 1, Ch. Untuk terakhir kalinya, Huss dibawa kembali ke hadapan<br />

konsili. Mahkamah sekali ini adalah mahkamah yang brilian dan luas—dihadiri oleh kaisar,<br />

para pangeran kerajaan, para deputi kerajaan, para kardinal, uskupuskup dan imam-imam;<br />

dan orang banyak yang datang sebagai penonton kejadian hari itu. Dari seluruh dunia<br />

Kekristenan telah berkumpul untuk menyaksikan korban besar yang pertama ini yang telah<br />

lama memperjuang-kan kebebasan hati nurani.<br />

Setelah dipanggil untuk mendengarkan keputusan terakhir, Huss menya-takan<br />

penolakannya untuk menyangkal keyakinannya, dan sambil menuju-kan pandangannya<br />

yang tajam kepada kaisar yang kata-kata janjinya telah dilanggar dengan tidak mengenal<br />

malu, ia mengatakan, “Saya memutuskan atas kemauan saya sendiri, untuk hadir di hadapan<br />

konsili ini di bawah perlindungan umum dan jaminan keselamatan kaisar yang hadir di<br />

sini.”—Bonnechose, Jld. II, hlm. 84. Wajah Kaisar Sigismund menjdi merah padam pada<br />

waktu semua mata orang yang hadir di mahkamah itu meman-dang kepadanya.<br />

Keputusan telah diumumkan, upacara penurunan pangkat pun dimulai. Para uskup<br />

mengganti pakaiannya dan memakaikan pakaian keimamatan. Dan pada waktu ia<br />

mengenakan pakaian keimamatan itu, ia berkata, “Tuhan kita Yesus Kristus telah dibungkus<br />

dengan kain putih sebagai penghinaan pada waktu Herodes memerintahkan<br />

menghadapkannya kepada Pilatus.”—Ibid, hlm. 86. Pada waktu sekali lagi ia diminta untuk<br />

menarik kembali pernyataannya, ia menjawab sambil berbalik kepada orang banyak, “Lalu<br />

dengan muka apa saya harus memandang Surga? Bagaimana saya melihat orang banyak itu<br />

kepada siapa saya sudah khotbahkan Injil yang sejati? Tidak. Saya lebih menghargai<br />

keselamatan mereka daripada tubuh saya yang hina ini, yang sekarang telah diputuskan<br />

70

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!