21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

pekabaran kedatangan Kristus yang kedua kali itu dikabarkan. Tidak ada pekabaran yang<br />

seperti itu pernah diberitakan pada masa lalu. Paulus, sebagaimana kita lihat, tidak<br />

mengkhotbahkannya, ia menunjukkan saudara-saudaranya kepada hari depan yang jauh<br />

kepada kedatangan Tuhan. Para Pembaharu tidak memberitakannya. Martin Luther<br />

menempatkan penghakiman itu kira-kira 300 tahun dimuka zamannya. Akan tetapi sejak<br />

tahun 1798 buku Daniel telah dibukakan meterainya, pengetahuan akan nubuatan telah<br />

dipertambahkan, dan banyak yang telah mengabarkan berita penghakiman yang sudah dekat.<br />

Seperti Pembaharuan besar pada abad ke enam belas, Pergerakan Advent muncul di<br />

berbagai negeri Kekristenan pada waktu yang bersamaan. Baik di Eropa maupun di<br />

Amerika orang-orang beriman dan yang penuh doa telah dituntun untuk mempelajari<br />

nubuatan, dan meneliti catatan-catatan yang diilhamkan. Mereka menemukan bukti bahwa<br />

akhir dari segala sesuatu sudah dekat. Di berbagai negeri ada badan-badan Kristen yang<br />

terpencil yang, sama sekali hanya mempelajari Alkitab, sampai pada keyakinan bahwa<br />

kedatangan Juru Selamat sudah dekat.<br />

Pada tahun 1821, tiga tahun setelah Miller sampai pada keterangan (eksposisi) nubuatannubuatan<br />

yang menunjuk kepada waktu penghakiman, Dr. Joseph Wolff, "misionaris ke<br />

seluruh dunia," mulai menyiarkan kedatangan Tuhan yang segera. Wolf lahir di Jerman, dari<br />

keturunan Iberani, ayahnya seorang rabbi Yahudi. Pada masa remaja ia telah yakin<br />

kebenaran agama Kristen. Selaku seorang yang aktif dan berpikiran cerdas, ia telah menjadi<br />

pendengar yang menaruh perhatian kepada pembicaraan-pembicaraan yang diadakan di<br />

rumah ayahnya, pada waktu orang-orang Iberani yang taat berkumpul setiap hari untuk<br />

memperbincangkan pengharapan dan perkiraan orang-orang mereka, kemuliaan kedatangan<br />

Mesias, dan pemulihan Israel. Pada suatu hari ia mendengar Yesus orang Nasaret<br />

diperbincangkan, lalu anak itu bertanya siapa Dia. "Seorang Yahudi yang sangat berbakat,"<br />

jawabnya, "tetapi pada waktu ia berpura-pura jadi Mesias, pengadilan Yahudi menjatuhkan<br />

hukuman mati kepada-Nya." "Mengapa," kembali penanya bertanya, "Yerusalem<br />

dihancurkan, dan mengapa kita ditawan?" "Wah, wah!" jawab ayahnya, "karena orangorang<br />

Yahudi membunuh nabi-nabi." Pikiran segera timbul pada anak itu, "mungkin Yesus<br />

juga adalah seorang nabi, dan orang Yahudi membunuh Dia sedangkan Dia tidak bersalah."<br />

-- "Travels and Adventures of Rev. Joseph Wolff." Vol. I, p. 6.(ed860). Begitu kuat<br />

perasaan ini mempengaruhinya, sehingga walaupun ia dilarang memasuki gereja Kristen,<br />

sering ia tinggal di luar untuk mendengarkan khotbah.<br />

Pada waktu ia baru berumur tujuh tahun, ia membual kepada seorang tetangga, seorang<br />

orang Kristen yang sudah tua, mengenai kemenangan Israel di masa depan pada waktu<br />

kedatangan Mesias. Orang tua itu berkata dengan lembut, "Hai anakku, saya katakan<br />

kepadamu siapa Mesias yang sebenarnya. Ia adalah Yesus orang Nasaret, . . . yang telah<br />

disalibkan oleh nenek moyangmu, seperti yang telah mereka lakukan kepada nabi-nabi<br />

zaman dahulu. Pulanglah ke rumah dan baca fatsal 53 buku Yesaya, maka engkau akan<br />

yakin bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah." -- "Travels and Adventures of Rev. Joseph<br />

250

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!