21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

benda itu. Penipuan dan pemalsuan untuk memajukan kekuasaan dan kemakmuran gereja<br />

pada segala zaman dianggap sah oleh hirarki kepausan.<br />

Gulungan itu melarang orang bekerja mulai dari jam yang kesembilan, pukul tiga pada<br />

hari Sabtu sore sampaimatahari terbit pada hari Senin, dan dikatakan bahwa otoritasnya<br />

dikukuhkan oleh banyak mujizat. Dilaporkan, bahwa orang-orang yang bekerja melebihi<br />

jam yang ditentukan akan menderita kelumpuhan. Seorang penggiling yang mencoba<br />

menggiling jagungnya, bukan melihat tepung jagung, tetapi darah yang mengalir deras<br />

keluar, dan roda gilingan berhentiwalaupun air yang memutar roda gilingan itu mengalir<br />

dengan derasnya. Seorang wanita menaruh adonan kue ke dalam oven, menemukan adonan<br />

itu tetap mentah waktu dikeluarkan, walaupun oven itu sangat panas. Yang lain yang<br />

menyediakan adonan kue untuk dibakar pada pukul sembilan, tetapi memutuskan untuk<br />

menunda sampai hari Senin, menemukan besoknya bahwa roti itu telah jadi dibakar oleh<br />

kuasa ilahi. Seseorang yang membakar roti sesudah pukul sembilan hari Sabtu mendapat,<br />

pada waktu memecahkan roti itu besok paginya, darah mengucur dari dalam roti itu. Dengan<br />

kemustahilan dan ketakhyulan yang dibuat-buat seperti itu para pendukung hari Minggu<br />

berusaha membuat kesuciannya -- Lihat Roger de Hoveden, "Annals," Vol. II, pp. 528-530<br />

(bohn ed.).<br />

Di Skotlandia, sebagaimana juga di Inggeris, penghormatan yang lebih besar kepada hari<br />

Minggu diperoleh dengan menggabungkan kepadanya sebagian hari Sabat kuno. Tetapi<br />

waktu yang diperlukan untuk menyucikannya berbeda-beda. Suatu surat perintah dari raja<br />

Skotlandia mengatakan bahwa "hari Sabtu mulai dari pukul dua belas tengah hari harus<br />

dianggap suci," dan bahwa tak seorangpun mulai dari waktu itu sampai Senin pagi tidak<br />

boleh terlibat dalam sesuatu usaha duniawi. -- Morer, "Dialogues on the Lord's Day," pp.<br />

290-291.<br />

Tetapi walaupun semua usaha dilakukan untuk menetapkan kesucian hari Minggu, para<br />

pengikut kepausan sendiri secara umum mengakui otoritas ilahi atas Sabat, dan bagaimana<br />

manusia menciptakan suatu lembaga yang menggantikannya. Pada abad ke enam belas<br />

konsili kepausan dengan jelas mengatakan, "Biarlah seluruh umat Kristen mengingat bahwa<br />

hari yang ketujuh disucikan oleh Allah, dan telah diterima dan dipelihara, bukan oleh orang<br />

Yahudisaja, tetapi telah semua yang lain-lain berpura-pura menyembah Allah, walaupun<br />

kita orang Kristen telah menyembah Sabat mereka kepada hari Tuhan." -- Idem, pp. 281-<br />

282. Mereka yang memalsukan hukum ilahi tidak bodoh mengenai sifat pekerjaan mereka.<br />

Dengan sengaja mereka menempatkan diri mereka di atas Allah.<br />

Suatu gambaran yang menonjol mengenai kebijakan Romawi terhadap mereka yang<br />

tidak setuju dengannya, diberikan di dalam penganiayaan berdarah dan lama orang-orang<br />

Waldenses, yang sebagian dari mereka adalah pemelihara Sabat. Yang lain-lain menderita<br />

dengan cara yang sama karena kesetiaan mereka kepada hukum yang keempat. Sejarah<br />

gereja- gereja di Etiopia dan Abyssinia secara khusus sangat penting. Di tengah-tengah<br />

419

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!