21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Tausen, “Sang Pembaru Denmark,” adalah anak seorang petani. Sejak kecil ia sudah<br />

menunjukkan intelektual yang keras. Ia haus akan pendidik an, tetapi keinginannya ini tidak<br />

terpenuhi oleh karena keadaan orangtuanya. Kemudian ia memasuki sebuah biara. Di sini,<br />

kemurnian hidupnya dengan kemajuan dan kesetiaan menjadikannya disenangi oleh<br />

atasannya. Ujian menunjukkan bahwa ia mempunyai bakat yang menjanjikan pelayanan<br />

yang baik bagi gereja di masa yang akan datang. Diputuskan untuk menyekolahkannya di<br />

salah satu universitas di Jerman atau di Nederland. Pemuda ini diizinkan memilih sendiri<br />

sekolah yang ia sukai dengan satu syarat, bahwa ia tidak boleh pergi ke Wittenberg. Para<br />

sarjana gereja tidak boleh dipengaruhi oleh racun bidat. Demikianlah kata para biarawan itu.<br />

Tausen pergi ke Cologne, yang kemudian, sebagaimana sekarang, men-jadi salah satu<br />

benteng pertahanan Romanisme. Di sini ia segera muak de-ngan ilmu mistik para pengajar.<br />

Kira-kira pada waktu yang sama ia mendapat tulisan-tulisan Luther. Ia membacanya dengan<br />

kagum dan dengan se-nang. Dan dengan kerinduan yang besar ingin menikmati pengajaran<br />

pribadi Pembaru itu. Tetapi dengan berbuat demikian ia harus siap menanggung risiko<br />

melawan atasan biaranya, dan kehilangan dukungannya. Ia segera membuat keputusan. Dan<br />

tidak lama sesudah itu ia mendaftarkan diri menjadi mahasiswa di Wittenberg.<br />

Sekembalinya ke Denmark, kembali ia pergi ke biaranya. Tak seorang pun yang<br />

menduga bahwa ia adalah pengikut Lutheranisme. Ia tidak membukakan rahasianya, tetapi<br />

berusaha menuntun orang-orang kepada iman yang lebih mumi dan kehidupan yang lebih<br />

suci tanpa menimbulkan prasangka buruk teman-temannya. Ia membuka Alkitab, dan<br />

menjelaskan artinya yang sebenarnya; dan akhimya mengajarkan Kristus kepada mereka<br />

sebagai kebenaran bagi orang-orang berdosa, dan satu-satunya harapan keselamat-an.<br />

Kepala biara sangat marah kepadanya. Ia telah mengharapkannya sebagai seorang pembela<br />

Roma yang berani. Ia segera dipindahkan dari biaranya ke biara yang lain, dan dimasukkan<br />

ke dalam kamar tahanan dengan peng-awasan ketat.<br />

Para pengawalnya yang baru ketakutan karena beberapa biarawan segera menyatakan<br />

mereka bertobat kepada Protestantisme. Melalui terali-terali ruang tahanannya Tausen<br />

berkomunikasi kepada teman-temannya menge-nai pengetahuan kebenaran. Seandainya<br />

para pater Denmark cakap dalam perencanaan gereja me-ngenai penanganan para bidat,<br />

maka suara Tausen tidak akan pernah lagi kedengaran.Tetapi sebagai gantinya mengirim dia<br />

ke dalam penjara di bawah tanah, mereka mengeluarkannya dari biara. Sekarang mereka<br />

menjadi tidak berdaya. Dekrit kerajaan baru saja dikeluarkan, yang memberi perlin-dungan<br />

kepada guru-guru doktrin baru. Tausen mulai berkhotbah. Gerejagereja terbuka baginya,<br />

dan orang-orang pun berduyun-duyun datang men-dengarkannya. Yang lain juga<br />

mengkhotbahkan firman Allah. Alkitab Per-janjian Baru yang diterjemahkan ke dalam<br />

bahasa Denmark, diedarkan secara luas. Usaha-usaha yang dilakukan oleh para pengikut<br />

paus untuk meng-hancurkan pekerjaan itu, justru meluaskannya. Tidak berapa lama<br />

kemudian Denmark menyatakan menerima iman yang diperbarui itu.<br />

172

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!