21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

mengagumi kecakapan dan keagungan tabiatnya, menolak mengorban-kannya kepada<br />

kebencian pejabat gereja.<br />

Telah berulang-ulang Berquin diamarkan mengenai bahaya yang mengancamnya di<br />

Perancis, dan mendesaknya untuk mengikuti jejak me-reka yang mencari keamanan di<br />

pengasingan secara sukarela. Erasmus, seorang pemalu dan seorang oportunis, menulis<br />

kepada Berquin, “Mintalah supaya engkau dikirim ke luar negeri sebagai duta besar ke<br />

negara asing, pergi dan jelajahilah Jerman. Engkau mengenal Beda—ia adalah binatang<br />

buas raksasa yang berkepala seribu, yang menyemburkan bisa ke segala penjuru. Musuhmusuhmu<br />

disebut Legion. Seandainya pekerjaanmu lebih baik daripada pekerjaan Yesus<br />

Kristus pun, mereka tidak akan membiarkanmu sampai mereka benar-benar<br />

membinasakanmu. Janganlah engkau terlalu percaya kepada perlindungan raja. Dalam<br />

segala keadaan janganlah berkompromi dengan saya dalam kemampuan teologi.”—Ibid.<br />

Akan tetapi, sementara bahaya-bahaya semakin memuncak, semangat Berquin pun<br />

semakin kuat. Dengan memanfaatkan nasihat Erasmus yang menyangkut politik dan<br />

penggunaan waktu, ia berketetapan untuk lebih berani dalam usahanya. Ia bukan saja berdiri<br />

mempertahankan kebenaran, tetapi ia juga akan menyerang kesalahan. Tuduhan bidat yang<br />

dituduhkan pengikut Romanisme kepadanya akan balik dituduhkannya kepada mere-ka.<br />

Lawan-lawannya yang paling giat dan sengit ialah doktor dan para biarawan dari<br />

departemen teologi Universitas Paris yang besar itu, salah satu pemegang kekuasaan<br />

tertinggi gereja baik di kota maupun di seluruh negara itu. Dari tulisan-tulisan para doktor<br />

ini, Berquin menarik 12 dalil yang dinyatakannya secara umum, “bertentangan dengan<br />

Alkitab, dan menyimpang atau bidat.” Dan ia mengimbau raja untuk bertindak sebagai<br />

hakim dalam pertikaian itu.<br />

Raja, dengan tidak bosan-bosannya mempertentangkan penguasa de-ngan penantangnya,<br />

merasa gembira mempunyai kesempatan untuk merendahkan keangkuhan para biarawan<br />

yang sombong itu. Ia meminta agar para pengikut Romanisme mempertahankan<br />

kepentingan mereka berdasarkan Alkitab. Senjata ini, sebagaimana mereka tahu, hanya<br />

sedikit bisa membantu. Penjara, penganiayaan, dan tiang gantungan adalah senjata-senjata<br />

yang mereka tahu cara menggunakannya. Sekarang keadaan sudah berbalik. Mereka melihat<br />

diri mereka hampir jatuh ke dalam lubang yang sebenarnya mereka harapkan untuk Berquin.<br />

Dalam keheranan, mereka mencari jalan di sekitar mereka untuk meloloskan diri.<br />

“Tepat pada waktu itu patung Anak Dara (Bunda Maria) yang berada di sudut salah satu<br />

jalan, dirusak orang.” Ada kegemparan di kota itu. Orang-orang berkerumun ke tempat itu<br />

dengan sedih bercampur marah. Raja juga turut prihatin. Ini adalah salah satu keuntungan<br />

yang dapat dibalikkan oleh para biarawan menjadi milik mereka, dan dengan cepat mereka<br />

memanfaatkan kejadian ini. ‘ini adalah buah-buah dari doktrin-doktrin Berquin,” teriak<br />

mereka. “Semua akan diruntuhkan oleh komplotan Lutheran—agama, undang-undang, dan<br />

bahkan takhta sendiri.”—Ibid. Sekali lagi Berquin ditahan. Raja mengundurkan diri dari<br />

153

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!