21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

orang-orang berzinah, dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang<br />

yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan mendesak ke samping orang asing,<br />

dengan tidak takut kepada-Ku, firman Tuhan semesta alam." (Mal. 3:5). Yugas juga<br />

merujuk kepada pemandangan yang sama pada waktu ia berkata, "Sesungguhnya Tuhan<br />

datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan<br />

menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik." (Yudas 15,15).<br />

Kedatangan ini dan kedatangan Tuhan ke dalam bait-Nya, adalah jelas dan peristiwa yang<br />

terpisah.<br />

Kedatangan Kristus sebagai imam besar kita ke dalam bilik yang mahakudus untuk<br />

memulihkan tempat kudus itu seperti yang ditampilkan di dalam Daniel 8:14; kedatangan<br />

Anak Manusia kepada Yang Lanjut Usianya seperti dinyatakan dalan Daniel 7:13; dan<br />

kedatangan Tuhan ke dalam bait-Nya yang diramalkan oleh Maleaki, adalah keterangan<br />

peristiwa yang sama. Dan ini juga dinyatakan oleh kedatangan mempelai laki-laki ke pesta<br />

pernikahan sebagaimana diterangkan Kristus dalam perumpamaan sepuluh anak dara dalam<br />

Matius 25.<br />

Dalam musim panas dan musim gugur tahun 1844, pengumuman "Mempelai datang!<br />

Songsonglah Dia!" telah diberikan. Dua golongan seperti yang dilambangkan oleh anak dara<br />

yang bijaksana dan yang bodoh itu telah terjadi -- satu golongan yang mengharap dengan<br />

sukacita kedatangan Tuhan dan yang dengan tekun menyediakan dirinya untuk bertemu<br />

dengan Tuhan; sementara segolongan lain yang dipengaruhi oleh ketakutan, dan bertindak<br />

hanya atas hawa nafsu, telah puas dengan teori kebenaran, tetapi miskin karunia Allah.<br />

Dalam perumpamaan itu disebutkan, bahwa pada waktu mempelai datang, "mereka yang<br />

telah siap sedia masuk bersama-sama dengan Dia ke ruang perjamuan kawin." Kedatangan<br />

mempelai laki-laki, yang ditampilkan di sini, terjadi sebelum pernikahan. Pernikahan<br />

melambangkan penerimaan oleh Kristus kerajaan-Nya. Kota suci, Yerusalem yang baharu,<br />

yaitu ibukota dan sebagai cerminan kerajaan itu, disebut "mempelai perempuan, isteri Anak<br />

Domba itu." Malaikat itu berkata kepada Yohanes, "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan<br />

kedapamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."<br />

"Lalu di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung," kata nabi itu, "dan ia<br />

menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari Sutrga, dari Allah."<br />

(Wah. 21:9,10). Jelaslah, mempelai perempuan melambangkan kota suci itu, dan anak-anak<br />

dara yang pergi menemui mempelai laki-laki adalah lambang jemaat. Dalam buku Wahyu,<br />

umat Tuhan dikatakan adalah tamu pada perjamuan kawin. (Wah. 19:9). Jika umat Tuhan<br />

adalah tamu, tidak mungkin juga melambangkan mempelai wanita. Kristus, sebagaimana<br />

dikatakan oleh nabi Daniel, akan menerima dari Yang Lanjut Usianya, " kekuasaan dan<br />

kemuliaan, dan kerajaan." Ia akan menerima Yersualem Baru, ibukota kerajaan-Nya, "yang<br />

berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdan-dan untuk suaminya." (Dan. 7:14; Wah.<br />

21:2). Setelah menerima kerajaan, Ia akan datang dalamkemuliaan- Nya, sebagai Raja atas<br />

segala raja dan Tuhan atas segala tuan, untuk menebus umat-Nya, yang akan "duduk makan<br />

305

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!