21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Juga di Swedia, para pemuda yang telah meminum air dari sumur Witten-berg membawa<br />

air hidup itu ke negeri mereka dan memberikannya kepada orang-orang di sana. Dua orang<br />

pemimpin Pembaharuan Swedia, Olaf dan Laurentius Petri, anak-anak seorang pandai besi<br />

dari Orebro, belajar dari Luther dan Melanchthon. Dan kebenaran yang mereka telah<br />

pelajari, mereka ajarkan dengan rajin. Sebagaimana Pembaharu besar itu, Olaf membangunkan<br />

orang-orang oleh semangatnya dan kemahirannya berbicara, se-mentara Laurentius,<br />

seperti Melanchthon, adalah orang yang terpelajar, penuh pikiran dan tenang. Keduanya<br />

adalah orang-orang saleh yang giat, yang mempunyai pencapaian teologi yang tinggi, dan<br />

yang mempunyai keberanian yang sangat, dalam memajukan kebenaran. Oposisi para<br />

pengikut paus tidak berkurang. Imam-imam Katolik menggerakkan orang-orang bodoh dan<br />

penganut ketakhyulan. Olaf Petri sering diserang oleh orang banyak, dan dalam beberapa<br />

kejadian hampir-hampir tidak dapat menyela-matkan jiwanya. Tetapi para Reformis itu<br />

sebenarnya disukai dan dilindungi oleh raja.<br />

Di bawah kekuasaan Gereja Roma, rakyat tenggelam dalam kemiskinan, dan dihempas<br />

oleh penindasan. Mereka buta akan Alkitab, dan agama mereka hanya sekadar tanda-tanda<br />

dan upacara-upacara yang tidak membawa terang ke dalam pikiran. Mereka kembali kepada<br />

kepercayaan ketakhyulan dan praktik-praktik kekafiran nenek moyang mereka. Bangsa ini<br />

terbagi kedalam dua bagian yang bersaing satu sama lain. Dan permusuhan mereka itu<br />

menambah penderitaan semua orang. Raja bermaksud untuk mengadakan pembaruan di<br />

dalam negara dan gereja, dan ia menyambut para pembantu yang berkemampuan ini dalam<br />

melawan Roma. Di hadapan raja dan orang-orang terkemuka Swedia, Olaf Petri dengan<br />

kemampuan besar mempertahankan ajaran-ajaran iman yang diperbarui itu melawan jagojago<br />

Romawi. Ia menyatakan bahwa pengajaran para pater diterima hanya kalau itu sesuai<br />

dengan Alkitab. Bahwa doktrin-doktrin penting mengenai iman disajikan di dalam Alkitab<br />

dengan cara yang jelas dan sederhana, sehingga semua orang bisa mengerti. Kristus berkata,<br />

“Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus<br />

Aku(Yohanes 7:16). Dan Rasul Paulus menyatakan bahwa kalau ia mem-beritakan Injil<br />

yang lain selain dari yang ia sudah terima, terkutuklah dia (Galatia 1:8).<br />

“Jadi, bagaimana sekarang,” kata Pembaru itu, “haruskah orang-orang lain membuat<br />

dogma dengan sesuka hati, dan memberlakukannya sebagai sesuatu yang perlu bagi<br />

keselamatan?”—Wylie, b. 10, psl. 4. Ia menunjukkan bahwa dekrit gereja tidak berwenang<br />

jikalau bertentangan dengan herintah-perintah Allah, dan mempertahankan prinsip-prinsip<br />

Protestan yang utama, bahwa “hanya Alkitab saja satu-satunya” peraturan dan ukuran iman<br />

dan perbuatan. Kontes ini, walaupun dilakukan dengan keadaan yang samar-samar,<br />

menunjukkan kepada kita “jenis orang-orang yang membentuk lapisan dan barisan prajurit<br />

para Pembaru. Mereka tidak buta huruf, tidak pendukung sesuatu sekte, dan bukan<br />

penentang yang suka ribut—jauh dari itu. Mereka adalah orang-orang yang telah<br />

mempelajari firman Allah, dan mengetahui benar bagaimana menggunakan senjata yang<br />

diberikan oleh Alkitab.<br />

173

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!