21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

demikian, "Sampai 2300 petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam<br />

keadaan yang wajar," tanpa diragukan lagi menunjuk kepada tempat kudus di Surga.<br />

Tetapi pertanyaan yang paling penting tetap harus dijawab. Apakah maksudnya tempat<br />

kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar? Bahwa ada upacara yang serupa itu<br />

sehubungan dengan tempay kudus duniawi, diterangkan dalam Alkitab Perjanjian Lama.<br />

Tetapi adakah sesuatu di Surga yang akan dipulihkan (disucikan -- terjemahan langsung)?<br />

Dalam Iberani 9 pemulihan tempat kudus ke dalam keadaan yang wajar diajarkan dengan<br />

jelas. "Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum taurat dengan darah, dan tanpa<br />

pertumpahan darah tidak ada pengampunan. Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa<br />

yang ada di Surga haruslah ditahirkan secara demikian [darah binatang], tetapi benda- benda<br />

surgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu," (Iberani<br />

9:22,23), yaitu darah Kristus yang tidak ternilai harganya.<br />

Pemulihan kembali, baik dalam lambang maupun upacara yang sebenarnya harus<br />

dilakukan dengan darah; yang pertama dengan darah binatang, dan yang kemudian dengan<br />

darah Kristus. Rasul Paulus menyatakan sebagai alasan mengapa pemulihan itu harus<br />

dilakukan dengan darah, bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.<br />

Pengampunan itu, atau membuangkan dosa, adalah pekerjaan yang harus dicapai. Tetapi<br />

bagaimanakah ada dosa sehubungan dengan tempat kudus baik yang di Surga maupun yang<br />

di dunia? Hal ini bisa diketahui dengan merujuk kepada upacara bayangan di kaabah dunia,<br />

karena imam-imam yang melakukan upacara di kemah suci duniawi "adalah gambaran dan<br />

bayangan yang ada di Surga." (Iberani 8:5).<br />

Pelayanan dalam tempat kudus duniawi terdiri dari dua bagian: imam-imam bekerja di<br />

bilik yang kudus setiap hari, sementara sekali setahun imam besar melakukan pekerjaan<br />

khusus penyucian di bilik yang maha kudus, untuk pemulihan tempat kudus itu. Hari demi<br />

hari orang berdosa yang bertobat membawa persembahannya ke pintu kemah suci, dan<br />

meletakkan tangannya di atas kepala korban, mengakui dosa-dosanya, dengan demikian<br />

menggambarkan pemindahan dosa-dosa dari dirinya sendiri kepada korban yang tidak<br />

bersalah itu. Binatang itu kemudian disembelih. "Tanpa penumpahan darah," kata rasul,<br />

"tidak ada pengampunan." "Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya." (Imamat<br />

17:11).<br />

Pelanggaran hukum Allah menuntut nyawa dari pelanggar. Darah yang melambangkan<br />

hutang nyawa orang berdosa, yang kesalahannya ditanggungkan kepada korban, dibawa<br />

oleh imam ke dalam bilik yang kudus dan memercikkannya di hadapan tirai penghubung,<br />

yang dibelakangnya terdapat tabut perjanjian yang berisi hukum yang dilanggar oleh orang<br />

berdosa itu. Dengan upacara ini dosa-dosa, melalui darah, dipindahkan secara simbolis ke<br />

tempat kudus. Dalam beberapa kasus, darah tidak dibawa ke bilik yang suci, tetapi<br />

dagingnya kemudian akan dimakan oleh imam, sebagaimana Musa memberi petunjuk<br />

kepada anak-anak Harun dengan mengatakan, "Tuhan memberikan kepadamu, supaya kamu<br />

298

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!