21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

yang dikatakan Setan, bahwa ia akan menjadi lebih mulia dan agung? Dan ada satu<br />

kebaikan yang diperoleh dari pelanggaran, dan Setanlah sebagai yang sudah terbukti sebagai<br />

penolong manusia. Tetapi Adam mendapati bukan ini yang menjadi arti dari kalimat ilahi itu.<br />

Allah menyatakan bahwa sebagai hukuman atas pelanggarannya itu, manusia harus kembali<br />

kepada tanah dari mana ia diambil: "engkau kembalilagimenjaditanah, karena dari situlah<br />

engkau diambil." (Kej. 3:19). Kata-kata Setan, "Matamu akan terbuka," terbukti benar hanya<br />

dalam hal ini saja: Setelah Adam dan Hawa tidak menurut kepada Allah, mata mereka<br />

terbuka untuk melihat kebodohan mereka; mereka sekarang mengenal kejahatan dan mereka<br />

mengecap buah-buah pelanggaran.<br />

Di tengah-tengah Taman Eden itu tumbuh pohon kehidupan, yang buahnya mempunyai<br />

kuasa untuk mengekalkan hidup. Seandainya Adam tetap menurut kepada Allah, ia akan<br />

terus bebas datang ke pohon ini, dan akan hidup selamanya. Tetapi setelah ia jatuh dalam<br />

dosa, ia tidak lagi diperbolehkan mengambil bahagian dalam pohon kehidupan itu, dan ia<br />

menjadi takluk kepada kematian. Kalimat ilahi, "engkau kembali lagi menjadi tanah, karena<br />

dari situlah engkau di ambil," menunjuk kepada kematian total. Kekekalan, yang dijanjikan<br />

kepada manusia dengan syarat penurutan, telah hilang lenyap oleh pelanggaran. Adam tidak<br />

dapat meneruskan kepada keturunannya apa yang tidak ia miliki, dan tentu saja tidak ada<br />

pengharapan bagi umat manusia kalau saja Allah tidak membuat kekekalan itu dapat<br />

dijangkau mereka oleh pengorbanan Anak-Nya. Pada waktu "maut itu menjalar kepada<br />

semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa," Kristus "yang oleh Injil telah<br />

mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak akan binasa." (Roma 5:12; 2<br />

Tim. 1:10). Dan hanya melalui Kristuslah kekekalan atau hidup yang tidak akan binasa itu<br />

dapat diperoleh. Yesus berkata, "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup kekal,<br />

tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup." (Yoh. 3:36). Setiap<br />

orang boleh memiliki berkat yang tak ternilai harganya ini jikalau ia memenuhi syaratsyaratnya.<br />

Akan diberikan "hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik,<br />

mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan." (Roma 2:7).<br />

Hanya penipu agung itu saja yang menjanjikan hidup kepada Adam tanpa penurutan.<br />

Dan pernyataan ular itu kepada Hawa di Taman Eden -- "Sekali-kali kamu tidak akan mati,"<br />

-- adalah khotbah pertama yang pernah dikhotbahkan mengenai kekekalan jiwa. Namun<br />

pernyataan ini, yang didasarkan sama sekali kepada kuasa Setan, telah dikumandangkan dari<br />

mimbar-mimbar Kekristenan, dan diterima oleh kebanyakan umat manusia sebagaimana<br />

diterima oleh nenek moyang kita yang pertama itu. Kalimat ilahi, "Orang yang berbuat dosa,<br />

itu yang harus mati," (Yehez. 18:20), diartikan menjadi, Orang yang berbuat dosa, tidak<br />

akan mati, tetapi akan hidup selamanya. Kita sungguh heran melihat situasi aneh ini yang<br />

membuat umat manusia begitu mudah percaya kepada perkataan Setan, dan begitu tidak<br />

percaya kepada firman Allah. Seandainya manusia, setelah kejatuhannya, dibiarkan bebas<br />

datang ke pohon kehidupan, ia akan hidup selama- lamanya, dan dengan demikian dosa<br />

akan kekal selama-lamanya. Tetapi kerub dengan pedang yang menyala-nyala ditempatkan<br />

386

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!