21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

ditiadakan oleh darah korban. Dengan demikian suatu cara telah disediakan untuk<br />

memindahkan dosa itu ke tempat kudus. Dengan mempersembahkan darah, orang-orang<br />

berdosa mengakui otoritas hukum, mengakui kesalahannya dalam pelanggaran, dan<br />

menyatakan keinginannya untuk memperoleh pengampunan melalui imam kepada Penebus<br />

yang akan datang. Tetapi ia belum seluruhnya dibebaskan darihukuman dan kutukan hukum.<br />

Pada Hari Pendamaian, setelah mengambil persembahan yang orang banyak, imam besar<br />

masuk ke bilik yang maha kudus dengan darah persembahan ini, dan memercikkan darah itu<br />

ke atas tutup pendamaian, langsung ke atas hukum itu, untuk memenuhi tuntutannya.<br />

Kemudian, dalam sikapnya sebagai pengantara, imambesar itu mengambildosa- dosa itu<br />

kepada dirinya dan membawanya keluar dari tempat kudus. Dengan meletakkan tangannya<br />

di atas kepala kambing Azazel, ia mengakui segala dosa-dosa ini, dengan demikian<br />

menggambarkan pemindahan dosa-dosa itu dari dirinya ke kambing jantan. Kemudian<br />

kambing membawa dosa-dosa itu jauh-jauh dan mereka menganggap dosa-dosa itu<br />

dipisahkan dari mereka selama-lamanya.<br />

Demikianlah upacara yang dilaksanakan "sebagai gambaran dan bayangan dari perkaraperkara<br />

surgawi." Dan apa yang dilakukan dalam lambang dalam pelayanan tempat kudus<br />

duniawi, dilakukan dengan sesungguhnya dalampelayanan tempat kudus surgawi. Setelah<br />

kenaikan-Nya, Juru Selamat kita memulai pekerjaan-Nya sebagai imam besar kita. Rasul<br />

Paulus berkata, "Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia<br />

yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam Surga sendiri<br />

untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita." (Iberani 9:24). Pelayanan imam<br />

sepanjang tahun di bilik yang suci dari tempat kudus itu, "di dalam tirai selubung" yang<br />

membentuk pintu dan memisahkan bilik yang suci dari halaman luar, melambangkan<br />

pekerjaan pelayanan yang dimulai oleh Kristus pada waktu Ia naik ke Surga. Itu adalah<br />

pekerjaan pelayanan harian imam untuk menyampaikan ke hadirat Allah darah persembahan<br />

karena dosa, juga dupa yang naik bersama doa-doa orang Israel. Demikian juga Kristus<br />

memohon dengan darah-Nya di hadapan Bapa atas nama orang-orang berdosa, dan<br />

menyampaikan juga di hadapan-Nya doa-doa orang percaya yang menyesali dosa-dosanya,<br />

yang disertai keharuman kebenaran-Nya sendiri. Demikianlah pekerjaan pelayanan di bilik<br />

yang kudus di kaabah surgawi.<br />

Kesanalah iman murid-murid Kristus mengikuti Dia pada waktu Ia naik dari pandangan<br />

mereka. Di sinilah pengharapan mereka berpusat, "pengharapan itu" kata Rasul Paulus,<br />

"adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang<br />

tabir, dimana Yesus telah masuk sebagai Perintis kita, ketika Ia, menurut peraturan<br />

Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya." "Dan Ia telah masuk satu kali<br />

untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba<br />

jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia<br />

telah mendapat kelepasan yang kekal (bagi kita)." (Iberani 6:19,20; 9:12).<br />

300

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!