21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

membungkamkannya, dan ia telah menghilang dari kota. Walaupun ia tidak bisa lagi bekerja<br />

dengan terang-terangan, ia menjelajahi lembah dan desa-desa mengajar di rumah-rumah<br />

tinggal pribadi, dan di padang-padang terpencil, dan berlindung di hutan-hutan dan di celahcelah<br />

bukit batu yang telah sering dikunjunginya semasa kecilnya. Allah mempersiapkannya<br />

bagi pencobaan yang lebih besar. “Salib-salib, penganiayaan-penganiayaan dan<br />

persekongkolan Setan, yang telah lebih dahulu diamarkan kepadaku, tidak berkurang,”<br />

katanya, “bahkan lebih berat daripada yang dapat saya tanggung. Tetapi Allah adalah<br />

Bapaku, Ia telah memberikan dan akan terus memberikan kekuatan yang saya perlukan.”—<br />

D', Aubigne, b. 12, psl. 9.<br />

Sebagaimana pada zaman rasul-rasul, penganiayaan telah “menyebab-kan kemajuan<br />

Injil.” (Filipi 1:12). Diusir dari Paris dan Meaux, “mereka yang tersebar itu menjelajahi<br />

seluruh negeri sambil memberitakan Injil.” (Kisah 8:4). Dan demikianlah terang itu<br />

memasuki beberapa propinsi terpencil di Perancis. Allah masih terus menyediakan pekerjapekerja<br />

untuk meluaskan pe-kerjaan. Di salah satu sekolah di Paris ada seorang pemuda<br />

pendiam dan yang penuh perhatian, la telah memperlihatkan kemampuan pikirannya dan<br />

kemurnian hidupnya, semangat intelektualnya dan pengabdian agamanya. Kecerdasannya<br />

yang menonjol telah membuatnya menjadi kebanggaan perguruan tinggi di mana ia kuliah,<br />

dan telah diperkirakan bahwa John Calvin akan menjadi salah seorang pembela gereja yang<br />

paling kuat dan disegani. Akan tetapi sinar terang Ilahi menembusi tembok pendidikan dan<br />

ketakhyulan di mana Calvin berada. Ia mendengar ajaran atau doktrin baru dengan gentar,<br />

tanpa ragu-ragu bahwa para bidat itu pantas untuk dibakar. Namun tanpa disengaja ia telah<br />

berhadapan muka dengan muka dengan para bidat, dan terpaksa menguji kemampuan<br />

teologi Romanisme melawan ajaran Protestan.<br />

Seorang keponakan Calvin, yang telah bergabung dengan para Pembaru, berada di Paris.<br />

Dua orang berkeluarga ini sering bertemu, dan memperbincangkan hal-hal yang<br />

mengganggu Kekristenan. “Hanya ada dua agama di dunia ini,” kata Olivetan, orang<br />

Protestan itu. “Salah satu di antaranya ialah agama yang diciptakan oleh manusia, yang oleh<br />

manusia menyelamatkan dirinya melalui upacara-upacara dan perbuatan-perbuatan baik.<br />

Dan yang satu lagi ialah agama yang dinyatakan di dalam Alkitab, dan yang mengajar<br />

manusia untuk mencari keselamatan yang semata-mata adalah kasih karunia Allah yang<br />

diberikan dengan cuma-cuma.” “'Saya tidak memerlukan ajaran barumu itu,” seru Calvin,<br />

“apakah kamu pikir saya telah hidup dalam kesalahan selama hidup saya?”—Wylie, b. 13,<br />

psl. 7.<br />

Tetapi pikiran telah timbul di benaknya yang tidak bisa dihilangkan-nya. Dalam<br />

kesendirian di kamarnya, ia merenungkan kata-kata kepona-kannya itu. Ia percaya dosa<br />

melekat kepadanya. Ia melihat dirinya tanpa perantara, di hadapan Hakim yang kudus dan<br />

adil. Pengantaraan orangorang saleh, pekerjaan-pekerjaan baik, upacara-upacara gereja,<br />

semuanya tidak berkuasa untuk menghapuskan dosa. Ia tidak dapat melihat apa-apa pun<br />

selain keputusasaan abadi yang menyelubunginya. Sia-sia segala usa-ha para doktor gereja<br />

155

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!