21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Bab 16 — Tanah Kebebasan<br />

Walaupun para Pembaharu Inggeris menolak doktrin-doktrin Roma, namun sebagian<br />

dari bentuk upacara-upacaranya masih tetap diertahankan. Dengan demikian walaupun<br />

kekuasaan dan kepercayaan atau syahadat Roma ditolak, tidak sedikit dari kebiasaankebiasaannya<br />

dan upacara-upacaranya yang dimasukkan ke dalam perbaktian Gereja<br />

Inggeris. Telah dinyatakan bahwa perkara-perkara ini bukanlah masalah hati nurani, bahwa<br />

walaupun perkara-perkara itu tidak diperintahkan di dalam Alkitab, dan oleh karena itu<br />

tidak penting, namun tidak dilarang, pada hakekatnya perkara-perkara itu tidaklah jahat.<br />

Perhatian mereka cenderung untuk mengurangi jurang yang memisahkan gereja yang<br />

dibaharui itu dengan Roma, dan didorong agar mereka memajukan penerimaan iman<br />

Protestan oleh para pegikut Roma.<br />

Bagi kaum konservatif dan yang suka berkompromi, argumen-argumen ini tampaknya<br />

cukup meyakinkan. Tetapi ada golongan lain yang tidak berpendapat demikian. Fakta<br />

bahwa kebiasaan ini "cenderung untuk menjembatani jurang perbedaan antara Roma dan<br />

Pembaharuan," -- Martyn, Vol. V, p. 22, dalam pandangan mereka adalah argumen yang<br />

meyakinkan untuk tidak mempertahankannya. Mereka memandang hal itu sebagai tandatanda<br />

perhambaan dari mana mereka telah dibebaskan, dan tidak berencana untuk kembali<br />

ke situ. Mereka berpikir bahwa Allah di dalam firman-Nya telah menetapkan peraturan<br />

mengenai perbaktian-Nya, dan bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan untuk<br />

menambah atau menguranginya. Permulaan sekali kemurtadan adalah dengan<br />

menambahkan kepada kekuasaan Allah kekuasaan gereja. Roma memulainya dengan<br />

melakukan yang tidak dilarang Allah, dan yang akhirnya melarang apa yang secara khusus i<br />

suruh-Nya.<br />

Banyak orang yang dengan sungguh-sungguh ingin kembali kepada kemurnian dan<br />

kesederhanaan yang telah menandai gereja yang mula-mula itu. Mereka menganggap<br />

banyak kebiasaan-kebiasaan Gereja Inggeris sebagai tugu perinngatan penyembahan berhala,<br />

dan hati nurani mereka tidak bisa bersatu dengan perbaktian seperti itu. Akan tetapi gereja,<br />

yang didukung oleh kekuasaan pemerintah, tidak mengizinkan adanya perselisihan dalam<br />

hal bentuk upacara-upacara ini. Mengikuti upacara ini diharuskan oleh undang-undang, dan<br />

perkumpulan-perkumpulan kebaktian agama yang tidak diizinkan, dilarang dengan ancaman<br />

hukuman penjara, dibuang, dan hukuman mati. Pada permulaan abad ke tujuh belas, raja<br />

yang baru saja naik takhta kerajaan Inggeris menyatakan keputusannya untuk memaksa<br />

kaum Puritan untuk "menyesuaikan diri, atau . . . mereka akan diusir keluar dari negeri tiu,<br />

atau tindakan yang lain yang lebih buruk." -- Bancroft, George, "History of the United State<br />

of America," Part I, Ch. 12, par. 6. Diburu-buru, dianiaya, dan dipenjarakan. Mereka<br />

melihat hari depan yang tidak menjanjikan hari-hari yang lebih baik, dan banyak yang<br />

bertekad melayani Allah sesuai dengan kata hati nurani mereka. "Inggeris tidak bisa lagi<br />

didiami untuk selama-lamanya." -- Palfrey, J. G., "History of New England," Ch. 3, par. 43.<br />

196

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!