21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Beberapa bulan kemudian ia kembali ke Paris. Ada hasutan luar biasa di kalangan kaum<br />

terpelajar dan cendekiawan. Pelajaran bahasa-bahasa kuno telah menuntun mereka kepada<br />

Alkitab, dan banyak dari mereka yang hatinya belum dijamah kebenaran, ingin<br />

mendiskusikannya, dan bahkan ada yang menyerang pejabat-pejabat Romanisme. Calvin,<br />

walaupun seorang yang mahir berdebat mengenai pertikaian teologi, mempunyai misi lain<br />

yang hendak dicapai, yang lebih tinggi daripada orang-orang berpendidikan yang ribut itu.<br />

Pikiran orang-orang telah digerakkan, dan sekaranglah waktunya untuk membukakan<br />

kebenaran itu kepada mereka. Sementara ruangan-ruangan universitas dipenuhi dengan<br />

perdebatan masalah teologi, Calvin bekerja dari rumah ke rumah, membukakan Alkitab<br />

kepada orang-orang, dan berbicara kepada mereka dari hal Kristus dan penyaliban-Nya.<br />

Dengan pertolongan Tuhan, Paris menerima undangan lain untuk me-nerima Injil.<br />

Panggilan Lefevre dan Farel telah ditolak, tetapi sekali lagi pekabaran ini akan didengarkan<br />

oleh semua kalangan masyarakat di ibu kota yang besar itu. Raja, yang dipengaruhi<br />

pertimbangan-pertimbangan politik, belum sepenuhnya memihak Roma melawan<br />

Pembaruan. Putri Margaret masih mengharapkan agar Protestantisme menang di Perancis. Ia<br />

memutuskan agar iman yang diperbarui itu dikhotbahkan di Paris. Pada waktu raja tidak ada,<br />

ia memerintahkan seorang pendeta Protestan berkhotbah di gereja-gereja di kota itu.<br />

Sebenarnya hal itu dilarang oleh pejabat-pejabat kepausan, tetapi ia, putri, membukakan<br />

istana. Sebuah apartemen dihuat sebagai kapel, dan diumumkan bahwa setiap hari pada jamjam<br />

tertentu sebuah khotbah akan dikhotbahkan, dan orang-orang dari semua golongan<br />

diundang untuk mengikutinya. Orang banyak memadati kebaktian itu. Bukan hanya kapel<br />

itu, juga ruang di depannya dan gang-gang telah dipadati. Ribuan orang berkumpul setiap<br />

hari—para bangsawan, negarawan, hukum, pedagang dan pekerja. Sebagai ganti melarang<br />

perkumpulan raja memerintahkan agar dua gereja di Paris dibuka. Tidak pernah sebelum<br />

nya kota itu digerakkan oleh firman Allah seperti itu. Roh kehidupan dari surga tampaknya<br />

diturunkan kepada orang-orang. Penahanan diri atau pertarakan, kesucian, keteraturan dan<br />

kerajinan telah menggantikan kemabukan, ketidakbermoralan, perbantahan dan kemalasan.<br />

Akan tetapi hirarki tidak tinggal diam. Oleh karena raja masih te^p menolak untuk<br />

menghentikan pengkhotbah, maka mereka berbalik kepada penduduk. Segala usaha<br />

dilakukan untuk menimbulkan ketakutan, prasangka buruk dan kefanatikan orang banyak<br />

yang masih bodoh dan percaya kepada ketakhyulan. Secara membabi buta percaya kepada<br />

guru-guru palsu, seperti Yerusalem pada zaman dahulu, Paris tidak menyadari bencana atau<br />

hal-hal yang menjadi kedamaiannya. Selama dua tahun firman Allah dikhotbahkan di ibu<br />

kota ini. Tetapi walaupun banyak yang menerima Injil, masih lebih banyak orang<br />

menolaknya. Francis menunjukkan rasa toleransinya, semata-mata hanya untuk kepentingan<br />

maksud-maksudnya, dan para pengikut kepausan berhasil memperoleh kembali<br />

kekuasaannya. Sekali lagi gereja-gereja ditutup, dan tiang gantungan didirikan.<br />

Calvin masih di Paris, mempersiapkan diri dengan belajar, bermeditasi dan berdoa demi<br />

pekeijaannya di kemudian hari, dan meneruskan penyebaran terang kebenaran. Namun,<br />

157

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!