21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

diperbarui di seluruh Perancis. Gerakan itu memberikan kepada para pengikut Roma apa<br />

yang telah lama diidam-idamkannya—alasan yang dibuat-buat untuk membinasakan para<br />

bidat sebagai penghasut yang membahayakan kestabilan takhta kerajan dan perdamaian<br />

bangsa.<br />

Salah satu selebaran itu telah ditempelkan di pintu ruang pribadi raja oleh orang yang<br />

tidak diketahui, apakah oleh teman atau musuh yang mau mendiskreditkan para pembaru<br />

tidak diketahui dengan pasti. Raja menjadi sangat ketakutan. Dalam selebaran itu,<br />

ketakhyulan yang telah dihormati selama berabad-abad lamanya, diserang dengan gencarnya.<br />

Raja sangat murka karena keberanian orang memasuki daerah istana dan menempelkan<br />

selebaran itu. Dalam keheranannya ia berdiri sejenak gemetar tanpa bicara Kemudian<br />

amarahnya meluap dengan kata-kata beikut ini, “Tangkap semua orang tanpa kecuali yang<br />

dicurigai sebagai pengikut Lutherisme. Saya akan membinasakan mereka semua.”—<br />

D’Aubigne, “History of the Reformation in the Time of Calvin ” b. 4, psl. 10. Dadu telah<br />

dilemparkan. Raja telah menentukan dirinya sepenuhnya berada di pihak Roma.<br />

Usaha-usaha segera dilakukan untuk menangkap semua pengikut Luther di Paris.<br />

Seorang pekerja yang miskin pengikut iman yang diperbarui, yang biasa memanggil orangorang<br />

percaya ke perkumpulan rahasia mereka, telah ditangkap dan diancam dengan<br />

hukuman mati di tiang gantungari waktu itu juga, diperintahkan untuk menuntun pesuruhpesuruh<br />

kepausari ke rumah-rumah orang-orang Protestan di kota itu. Ia terkejut mendengar<br />

maksud jahat itu, tetapi ketakutan akan nyala api menguasai dirinya, lalu setuju menjadi<br />

pengkhianat saudara-saudaranya. Dengan didahului oleh sejumlah besar orang, dan<br />

dikelilingi oleh serombongan imam, pembawa dupa, para biarawan dan tentara, Morin,<br />

detektif kerajaan bersama pengkhianat, dengan perlahan-lahan dan dengan tenang melalui<br />

jalan-jalan kota. Pertunjukan ini adalah pura-pura menghormati “sakramen kudus”, suatu<br />

pemulihan kepada penghinaan yang dilontarkan para pemrotes kepada upacara misa. Tetapi<br />

di balik pertunjukan itu tersembunyi maksud jahat. Pada waktu tiba bertepatan dengan<br />

rumah seorang pengikut Luther, pengkhianat itu memberi tanda tanpa berkata apa-apa.<br />

Rombongan itu berhenti, rumah itu dimasuki, dan keluarga penghuninya diseret ke luar dan<br />

dirantai, dan begitulah rombongan manusia kejam itu maju terus mencari m angsanya.<br />

Mereka “tidak melewatkan satu rumah pun, besar atau kecil, maupun fakultas-fakultas<br />

Universitas Paris Morin menggoncangkan seluruh kota .... Benar-benar suatu teror.”—Ibid,<br />

b. 4, psl. 10.<br />

Para korban dihukum mati dengan siksaan kejam. Secara khusus diperintahkan agar api<br />

dikecilkan untuk memperpanjang penderitaan mereka. Tetapi mereka mati sebagai penakluk<br />

atau pemenang. Ketetapan hati me-reka tak tergoyahkan, kedamaian mereka tidak dapat<br />

ditutupi. Para peng-aniaya, yang tak mampu menggoyahkan hati mereka, merasa dikalahkan.<br />

“Tiang-tiang gantungan dibagikan ke segenap bagian kota Paris, dan pem-bakaran<br />

berlangsung pada hari berikutnya. Tujuannya untuk menyebarkan tempat pelaksanaan<br />

hukuman mati itu ialah untuk menteror para bidat. Namun, pada akhimya mendatangkan<br />

159

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!