21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

dosa, pada waktu ia menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam hidup ini, ia akan<br />

diterima diantara para malaikat. Rasul Paulus mengarahkan perhatian saudara-saudaranya<br />

kepada kedatangan Tuhan yang akan terjadi itu, pada waktu rantai belenggu kuburan akan<br />

diputuskan, dan "yang mati dalam Krsitus" akan dibangkitkan kepada kehidupan yang kekal.<br />

Sebelum seseorang boleh memasuki tempat yang berbahagia itu, kasusnya harus diperiksa<br />

terlebih dahulu, dan tabiat serta perbuatan mereka harus diselidiki di hadirat Allah.<br />

Semuanya dihakimkan sesuai dengan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab, dan akan diberi<br />

upah sesuai dengan perbuatan mereka. Penghakiman ini tidak dilakukan pada waktu<br />

seseorang meninggal. Perhatikanlah kata-kata Rasul Paulus ini: "Karena ia telah<br />

menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh<br />

seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti<br />

tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." (Kis. 17:31). Rasul itu<br />

dengan jelas menyatakan di sini bahwa waktu yang tertentu, pada waktu yang akan datang,<br />

telah ditetapkan bagi penghakiman dunia ini.<br />

Yudas menyinggung mengenai waktu yang sama, "Dan bahwa Ia menahan malaikatmalaikat<br />

yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan<br />

tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadididalamdunia kekelaman sampai<br />

penghakiman pada hari yang besar." Dan lagi ia mengutip kata-kata Henokh,<br />

"Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi<br />

semua orang." (Yudas 6,14,15). Rasul Yohanes menyatakan bahwa ia "melihat orang mati,<br />

besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab . . . . Dan orang mati<br />

dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab itu."<br />

(Wah. 20:12).<br />

Akan tetapi jika orang mati sudah menikmati kebahagiaan Surga atau menggeliat-geliat<br />

di nyala api neraka, apakah lagi gunanya penghakiman yang akan datang itu? Pengajaran<br />

firman Allah mengenai hal-hal penting ini tidak semu atau bertentangan; semuanya dapat<br />

dimengerti oleh pikiran-pikiran biasa. Tetapi apakah pikiran yang jujur dapat melihat hikmat<br />

atau keadilan di dalam teori umum yang populer itu? Apakah orang-orang benar, setelah<br />

penyelidikan kasus mereka di penghakiman, menerima pujian, "Baik sekali perbuatanmu itu,<br />

hai hamba-Ku yang baik dan setia; . . . . Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu"<br />

(Mat. 25:21), bilamana mereka sudah tinggal di hadirat-Nya, mungkin selama bertahuntahun<br />

lamanya? Apakah orang-orang jahat itu dipanggil dari tempat penyiksaannya untuk<br />

menerima putusan dari Hakim seluruh dunia, "Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orangorang<br />

terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal"? (Mat. 25:41). Oh, betapa suatu ejekan!<br />

Betapa suatu tuduhan yang memalukan terhadap himat dan keadilan Allah!<br />

Teori kebakaan atau kekekalan jiwa adalah salah satu doktrin palsu, yang diambil Roma<br />

darikekafiran yang kemudian dimasukkan ke dalam agama Kekristenan. Martin Luther<br />

mengelompokkannya dengan "cerita-cerita dongeng yang mengerikan yang merupakan<br />

bagian dari keputusan-keputusan Roma yang menjijikkan." -- Petavel, E., "The Problem of<br />

398

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!