21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

akan dilalui Kristus akan diliputi oleh kegelapan yang mengerikan, sementara Ia<br />

memberikan jiwa-Nya sebagai korban karena dosa. Namun bukanlah karena memikirkan hal<br />

ini yang membuat bayang-bayang menyelubunginya pada saat-saat kegembiraan seperti ini.<br />

Tak ada tanda-tanda bahwa penderita-an-Nya yang luar biasa akan menyelubungi roh yang<br />

tidak mementingkan diri. Ia menangis oleh karena kebinasaan ribuan orang-orang<br />

Yerusalem -- oleh karena kebutaan dan kedegilan mereka untuk siapa sebenarnya Yesus<br />

datang untuk memberkati dan menyelamatkan mereka.<br />

Sejarah pertolongan khusus dan pemeliharaan Allah selama lebih dari seribu tahun yang<br />

dinyatakan kepada umat pilihan- Nya dipaparkan di depan mata Yesus. Di sana ada gunung<br />

Moriah, di mana anak perjanjian Ishak, korban yang tidak meronta, telah di ikat kepada<br />

mezbah -- lambang pengorbanan Anak Allah. Di sanalah diteguhkan kepada bapa orang<br />

percaya itu janji berkat, yaitu janji Mesias. (Kej. 22:9, 16-18). Di sana, nyala api korban<br />

naik ke surga dari penggilingan gandum Ornan yang telah menghindarkan pedang malaikat<br />

pembinasa (1Tawar. 21) -- sesuai dengan lambang pengorbanan dan pengantaraan Juru<br />

Selamat bagi orang-orang berdosa. Yerusalem telah dihormati Allah di atas seluruh bumi.<br />

Tuhan telah "memilih Sion" dan "menginginkannya menjadi tempat kedudukan-Nya" (Maz.<br />

132:13).<br />

Di sana, selama berabad-abad nabi-nabi kudus telah mengucapkan pekabaran-pekabaran<br />

amarannya. Di sana, imam-imam mengayunkan pedupaannya dan asap asap pedupaan<br />

bersama-sama dengan doa orang yang berbakti naik ke hadirat Allah. Di sana, setiap hari<br />

dipersembahkan darah domba yang di sembelih, merujuk kepada Anak Domba Allah. Di<br />

sana, Yehovah telah menya-takan hadirat-Nya dalam awan kemuliaan di atas takhta<br />

kemurahan. Di sana, berjejak tangga ajaib yang menghubungkan dunia dengan surga (Kej.<br />

28:12; Yoh:21) -- tangga tempat malaikat-malaikat Allah turun dan naik, dan yang telah<br />

membuka kepada dunia ini jalan kepada tempat yang maha kudus. Jikalau sekiranya Israel<br />

sebgai satu bangsa memelihara kesetiaannya kepada Surga, Yerusalem akan beridiri selmalamanya<br />

sebagai kota pilihan Allah. (Yerm. 17:21- 25). Tetapi sejarah umat pilihan itu yang<br />

tampak hanyalah catatan kemurtadan dan pemberontakan. Mereka telah menolak rahmat<br />

Surga, menyalah-gunakan kesempatannya serta menganggap enteng kesempatankesempatan<br />

itu.<br />

Meskipun Israel telah mengolok-olok utusan Allah itu, dan menghina segala firman-Nya,<br />

dan mengejek nabi-nabi-Nya ( 2 Taw6:16, 15), Ia masih menyatakan diri-Nya kepada<br />

mereka sebagai "Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan<br />

setia-Nya." (Kel. 34:6). Meskipun di tolak berulang-ulang, kemurahan-Nya terus<br />

mengundang. Dengan kasih yang melebihi kasih seorang ayah kepada anak yang diasuhnya,<br />

Allah telah "berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang<br />

kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya." ( 2 Taw. 36:5). Pada waktu protes, himbauan<br />

dan teguran telah gagal, Ia mengirimkan kepada mereka pemberian surga yang terbaik;<br />

bahkan Ia mencurahkan surga kepada Pemberian satu-satunya itu. Anak Allah sendiri telah<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!