21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Bab 33 — Penipuan Besar Pertama<br />

Setan memulai usahanya menipu manusia pada permulaan sejarah manusia itu. Ia yang<br />

telah menghasut pemberontakan di Surga, ingin membawa penduduk bumi bersatu dengan<br />

dia dalam suatu peperangan melawan pemerintahan Allah. Adam dan Hawa telah menikmati<br />

kebahagiaan yang sempurna dalampenurutan kepada hukum Allah, dan kenyataan ini<br />

menjadi kesaksian yang senantiasa menentang tuduhan yang dilancarkan Setan di Surga,<br />

bahwa hukum Allah itu bersifat menindas, dan berlawanan dengan kebaikan makhluk<br />

ciptaan-Nya. Dan lebih jauh, kecemburuan Setan timbul pada waktu ia melihat tempat<br />

kediaman yang indah, yang disediakan bagi pasangan yang tidak berdosa itu. Ia<br />

berketetapan untuk menjatuhkan mereka, agar, kalau mereka sudah terpisah dari Allah dan<br />

takluk dibawah kekuasaannya, ia dapat menguasai dunia ini, dan mendirikan kerajaannya di<br />

sini, untuk melawan Yang Mahatinggi.<br />

Seandainya Setan menyatakan dirinya dalam tabiatnya yang sebenarnya, ia akan segera<br />

ditolak, karena Adam dan Hawa telah diamarkan mengenai musuh yang berbahaya itu.<br />

Tetapi ia bekerja dalam kegelapan, menyembunyikan maksudnya, agar ia dapat mencapai<br />

tujuannya dengan efektif. Dengan menggunakan ular sebagai alat perantaranya, makhluk<br />

yang mempesona penampilannya, ia berkata kepada Hawa, "Tentulah Allah berfirman:<br />

Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (Kej. 3:1).<br />

Seandainya Hawa menahan diri untuk tidak terlibat perdebatan dengan sipenggoda itu, maka<br />

ia akan aman; tetapi ia memberanikan diri untuk bermusyawarah dengan Setan itu, dan<br />

jatuhlah seorang korban ke dalam tipu muslihatnya. Dengan cara yang demikian masih<br />

banyak orang yang dikalahkan. Mereka bimbang dan memperdebatkan tuntutan Allah; dan<br />

gantinya menuruti perintah-perintah ilahi, mereka menerima teori-teori manusia, yang hanya<br />

menyembunyikan tipu muslihat Setan.<br />

"Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh<br />

kamimakan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman Allah berfirman:<br />

Jangan kamu makan atau raba buah itu, nanti kamu mati. Tetapi ular itu berkata kepada<br />

perempuan itu: Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada<br />

waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu<br />

tentang yang baik dan yang jahat." (Kej. 3:2-5). Ia menyatakan bahwa mereka akan menjadi<br />

seperti Allah, memiliki hikmat yang lebih besar daripada sebelumnya, dan sanggup<br />

menempati kedudukan atau keberadaan yang lebih tinggi. Hawa takluk kepada pencobaan;<br />

dan melalui pengaruhnya Adam ikut berdosa. Mereka menerima perkataan ular itu, bahwa<br />

Allah tidak bersungguh-sungguh dengan ucapan-Nya. Mereka menyangsikan Pencipta<br />

mereka, dan menganggap bahwa Ia membatasi kebebasan mereka, dan bahwa mereka bisa<br />

memperoleh hikmat besar dan kemuliaan dan keagungan oleh melanggar hukum-Nya.<br />

Tetapi apakah yang ditemukan Adam, setelah ia jatuh ke dalam dosa, yang menjadi arti<br />

kata-kata "pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati?" Apakah ia dapati, seperti<br />

385

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!