21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

kehausan mereka terhadap kemuliaan duniawi, yang menuntun mereka bergantung begitu<br />

kuat kepada ajaran- ajaran palsu zaman mereka, dan membiarkan kata-kata Juru Selamat<br />

berlalu tanpa diperhatikan, yang menunjukkan sifat kerajaan-Nya yang benar, dan menunjuk<br />

ke depan kepada penderitaan dan kematian-Nya. Dan kesalahan-kesalahan ini<br />

mengakibatkan datangnya pencobaan -- tajam tetapi diperlukan -- yang diizinkan demi<br />

perbaikan mereka. Walaupun murid-murid itu salah mengerti arti pekabaran mereka, dan<br />

telah gagal menyadariharapan-harapan mereka, namun mereka telah mengkhotbahkan<br />

amaran yang diberikan Allah kepada mereka, dan Tuhan akan menghargai iman mereka dan<br />

menghormati penurutan mereka. Kepada mereka dipercayakan pekerjaan penyiaran ke<br />

seluruh bangsa kabar Injil mulia Tuhan mereka yang telah bangkit. Untuk persiapan kepada<br />

pekerjaan inilah sehingga pengalaman yang tampaknya pahit bagi mereka diizinkan datang.<br />

Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di jalan ke<br />

Emmaus, dan "Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia di dalam seluruh<br />

Kitab Suci, mulai dari Kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi."(Luk. 24:27). Hati para<br />

murid itu digerakkan. Iman mereka dinyalakan. Mereka "dilahirkan kembali kepada<br />

pengharapan yang hidup," bahkan sebelum Yesus menyatakan diri-Nya kepada mereka. Ia<br />

bermaksud memberi terang kepada pengertian mereka dan menggantungkan iman mereka<br />

kepada "perkataan nubuatan yang lebih teguh." Ia rindu agar kebenaran berakar kuat di<br />

dalam pikiran mereka, bukan saja karena didukung oleh kesaksian pribadi-Nya, tetapi juga<br />

karena penyataan yang tidak diragukan yang diberikan dengan lambang dan bayangan<br />

hukum, dan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Sangat perlu bagi pengikut Kristus untuk<br />

memiliki iman yang berdasarkan pengetahuan, bukan saja demi kepentingan mereka, tetapi<br />

agar mereka dapat membawa pengetahuan mengenai Kristus kepada dunia ini. Dan sebagai<br />

langkah pertama untuk memberikan pengetahuan ini, Yesus mengarahkan murid-murid-Nya<br />

kepada "buku Musa dan nabi- nabi." Demikianlah kesaksian yang diberikan oleh Juru<br />

Selamat yang bangkit itu mengenai nilai pentingnya Alkitab Perjanjian Lama.<br />

Betapa besar perubahan yang terjadi di dalam hati murid-murid itu pada waktu mereka<br />

sekali lagi melihat wajah Guru mereka yang penuh kasih sayang. (Luk. 24:32). Dalam arti<br />

yang lebih lengkap dan lebih sempurna daripada sebelumnya, mereka sudah "menemukan<br />

Dia, yang telah dituliskan Musa di dalam taurat dan kitab nabi-nabi." Ketidakpastian,<br />

kesedihan yang mendalam, keputusasaan diganti dengan kepastian yang sempurna dan iman<br />

yang cerah. Betapa mengagumkan bahwa setelah kenaikan Yesus, murid-murid "tetap<br />

tinggal di dalam kaabah memuji-muji dan memuja Allah." Orang-orang yang hanya<br />

mengetahui kematian Juru Selamat yang memalukan mengharap akan melihat wajah muridmurid<br />

yang dipenuhi oleh kesedihan, kebingungan dan kekalahan, tetapi mereka melihat<br />

kegembiraan dan kemenangan. Betapa persiapan matang telah diterima oleh murid-murid<br />

ini bagi tugas-tigas di hadapan mereka!<br />

Mereka telah melewati cobaan yang paling berat yang mungkin mereka alami, dan<br />

melihat bagaimana firman Allah telah memberikan kemenangan, pada waktu penglihatan<br />

244

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!