21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

meninggalkan berhala-berhala yang mati demi Pertimbangan dan demi patung hidup, karya<br />

agung alam.” — Thiers, M.A., “History of the French Revolution,” Vo. II, pp. 370,371.<br />

Pada waktu Dewi itu dibawa ke dalam Konvensi, ahli pidato itu memegangnya seraya<br />

berpaling kepada perkumpulan itu, “Orang-orang yang fana, berhentilah gemetar dihadapan<br />

suatu Allah yang tidak berdaya, yang telah menciptakan ketakutanmu. Mulai sekarang<br />

akuilah bahwa tidak ada keilahian tetapi hanya Pertimbangan. Saya tawarkan kepadamu<br />

patungnya yang paling agung dan paling murni. Jikalau engkau harus mempunyai berhala,<br />

berilah pengorbananmu hanya kepada yang seperti ini . . . . Sujudlah dihadapan Senat<br />

Kebebsan yang agung, oh Dewi Pertimbangan! . . .“Setelah presiden memeluk dewi itu, ia<br />

dnaikkan kereta kencana, dan dituntun melalui kerumunan massa, ke katedral Notre Dame,<br />

untuk menggantikan tempat Allah. Disana ia dinaikkan ke atas mezbah yang tinggi, dan<br />

menerima penghormatan dari semua yang hadir.” — Allison, Vol. I, Ch. 10.<br />

Tidak lama sesudah itu, upacara itu diikuti pembakaran Alkitab. Pada suatu kesempatan<br />

“Perkumpulan Masyarakat Museum Populer,” memasuki gedung balai kota, dan berseru,<br />

“Viva la Raison” (Hidup Pertimbangan), dan membawa di ujung sebuah tongkat sisa-sia<br />

buku-buku yang setengah terbakar, yang diantaranya terdapat buku penuntun sembahyang<br />

bagi para imam, misa dan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang “ditebus dalam api<br />

besar,” kata presiden, “semua kebodohan yang telah dilakukan oleh umat manusia.” —<br />

Journal of Paris, 1793, No. 318. Quoted in Buchez-Roux’s collection of Parliamentary<br />

History, Vol. XXX, pp. 200,201. Kepausanlah yang memulai pekerjaan yang diselesaikan<br />

oleh ateisme. Peraturan dan kebejatan Roma telah menciptakan keadaan-keadaan, seperti<br />

sosial, politik dan keagamaan yang tela membuat Perancis segera menuju kehancuran. Para<br />

penulis yang merujuk kepada kengerian Revolusi itu, menyatakan bahwa ekses-ekses ini<br />

adalah akibat kesalahan kerajaan dan gereja. — (Lihat Lampiran). Berdasarkan<br />

pertimbangan keadilan, gereja patut dipersalahkan di sini. Kepausan telah meracuni pikiranpikiran<br />

untuk menentang Pembaharuan sebagai musuh kerajaan, sebagai suatu unsur<br />

perpecahan yang berdampak fatal kepada perdamaian dan keharmonisan bangsa. Adalah<br />

pikiran Roma yang mengilhamkan kekejaman langsung dan penindasan paling pahit yang<br />

diperintahkan oleh raja.<br />

Roh kebebasan berjalan bersama-sama dengan Alkitab. Dimana saja Injil diterima,<br />

pikiran orang-orang dibangunkan. Mereka mulai membuangkan belenggu yang mengikat<br />

mereka dalam perhambaan kebodohan, kebiasaan buruk dan ketakhyulan. Mereka mulai<br />

berpikir dan bertindak sebagai anusia. Raja-raja melihat hal itu dan merasa takut oleh karena<br />

pemerintahan mereka yang sewenang-wenang.Roma tidak berlambatan untuk<br />

menghancurkan ketakutan mereka. Paus berkata kepada wali raja Perancis pada tahun 1525,<br />

“Aliran gila ini (Protestantisme) tiak saja mengacaukan dan membinasakan agama, tetapi<br />

juga semua pemerintahan, kebangsawanan, hukum, peraturan dan kedudukan.” — Felice, G.<br />

de, “History of the Protestants of France,” b. 1, Ch. 2, par. 8. Beberapa tahun kemudian,<br />

duta kepausan mengamarkan raja, “Sri baginda, janganlah tertipu. Kaum Protestan akan<br />

186

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!