21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

malam hari, mengumpulkan tanaman liar yang tumbuh di luar tembok kota, meskipun<br />

banyak yang tertangkap dan di siksa dengan kejamnya. Dan mereka yang kembali dengan<br />

selamat sering dirampok apa-apa yang telah mereka kumpulkan dengan penuh bahaya.<br />

Penyiksaan yang paling tidak mengenal peri kemanusiaan dilakukan oleh mereka yang<br />

berkuasa, untuk mengambil bahan makanan dari orang yang kelaparan, yang mungkin<br />

mereka sembunyikan. Dan tindakan kekejaman ini sering dilakukan oleh orang-orang yang<br />

cukup makan, dan hanya semata-mata untuk menimbun persediaan makanan untuk diri<br />

sendiri di masa mendatang.<br />

Beribu-ribu orang yang binasa oleh karena kelaparan dan wabah. Peri kemanusiaan<br />

tampaknya sudah sirna. Suami-suai merampok isteri-isteri, dan sebaliknya. Anak-anak<br />

terlihat menjambret makanan dari mulut orng tua mereka yang sudah lanjut usia. Pertanyaan<br />

nabi, "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya?" (Yes. 49:15), jawabnya terdapat<br />

di dalam tembok kota yang mengalami malapetaka itu. "Dengan tangan sendiri wanita yang<br />

lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh putri<br />

bangsaku." (Ratapan 4:10). Sekali lagi amaran nubuatan yang diberikan empat belas abad<br />

yang lalu digenapi: "Perempuan yang lemah dan manja diantaramu, yang tidak pernah<br />

menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang lemah lembut dan manja itu,<br />

akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki dan anaknya<br />

perempuan karena uri yang keluar dari kandungannya ataupun karena anak-anak yang<br />

dilahirkannya; sebab karena kekurangan segala-galanya ia akan memakannya dengan<br />

sembunyi-sembunyi, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu<br />

di dalam tempatmu." (Ulangan 28:56,57). Para pemimpin Romawi berusaha menimbulkan<br />

teror pada orang-orang Yahudi, dan dengan demikian menyebabkan mereka mau menyerah.<br />

Para tawanan yang mencoba melawan, di cambuk dan di siksa dan disalibkan di luar tembok<br />

kota. Setiap hari ratusan orang di bunuh dengan cara ini. Dan perbuatan kejam ini<br />

berlangsung terus sampai seluruh lembah Jehoshaphat dan Golgota penuh dengan salib-salib<br />

yang didirikan, sehingga tinggal sangat sedikit ruang gerak di antara mereka. Sangat<br />

mengerikan hukuman dan kutuk dahsyat yang diucapkan di kursi pengadilan Pilatus:<br />

"Biarlah darah ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami." (Matius 27:25).<br />

Sebenarnya Titus mau mengakhiri keadaan yang mengerikan ini, dengan demikian<br />

menghindarkan kota Yerusalem dari kebinasaan total. Ia diliputi perasaan ngeri ketika ia<br />

melihat timbunan jenazah di lembah-lembah. Bagaikan seorang yang terpesona, ia melihat<br />

kaabah yang megah dan indah itu dari puncak Bukit Zaitun, sehingga ia memberi perintah<br />

agar tak satupun batunya boleh di jamah. Sebelum berusaha menguasai kubu pertahanan, ia<br />

menghimbau para pemimpin Yahudi degan sungguh-sungguh agar jangan memaksanya<br />

untuk mencemarkan tempat kudus itu dengan darah. Jika mereka keluar dan bertempur<br />

dimana saja, maka tak seorangpun tentera Romawi akan melanggar kesucian kaabah itu.<br />

Josephus sendiri, dalam berbagai himbauannya, memohon dengan sangat agar mereka<br />

menyerah, untuk menyelamatkan mereka sendiri, kota mereka dan tempat mereka berbakti.<br />

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!