21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Alkitab menimbulkan kesulitan yang tampaknya tak teratasi. Namun, kepercayaannya yang<br />

baru pada waktu mengesampingkan Alkitab, tidak memberikan yang lebih baik sehingga<br />

membuatnya tidak puas. Namun, ia terus berpegang kepada pandangan ini selama kira kira<br />

dua belas tahun. Tetapi pada umur tiga puluh empat tahun, Roh Suci mempengaruhi hatinya<br />

dengan keadaannya sebagai seorang berdosa. Ia tidak menemukan pada kepercayaannya<br />

yang sebelumnya, suatu jaminan kebahagiaan di balik kematian. Hari depan gelap dan<br />

suram. Merujuk kepada perasaannya pada waktu itu, ia berkata,<br />

"Pemusnahan adalah suatu pemikiran yang dingin dan menakutkan, dan<br />

pertanggungjawaban adalah kebinasaan yang pasti bagi semua orang. Langit tampak seperti<br />

kuningan di atas kepala saya, dan dunia ini bagaikan besi di bawah kaki saya. Kekekalan<br />

apa itu? Dan kematian mengapa? Semakin saya pikirkan, semakin tidak menentu<br />

kesimpulan saya. Saya mencoba berhenti berpikir, tetapi pikiran saya tidak terkendalikan.<br />

Saya benar benar sengsara, tetapi saya tidak mengerti apa sebabnya. Saya bersungut dan<br />

mengeluh, tetapi tidak tahu mengenai siapa. Saya tahu bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi<br />

saya tidak tahu bagaimana dan dimana harus didapatkan yang benar. Saya berduka, tetapi<br />

tanpa harapan."<br />

Ia berada dalam keadaan ini selama beberapa bulan. Tiba tiba," katanya, "tabiat Juru<br />

Selamat dengan jelas terkesan di dalam pikiran saya. Tampaknya ada satu oknum<br />

yangbegitu baik dan bersimpati yang menghapuskan pelanggaran pelanggaran kita, dan<br />

dengan demikian menyelamatkan kita dari menderita hukuman dosa. Dengan segera saya<br />

rasakan betapa menyenangkan dan baik oknum yang seperti itu, dan membayangkan bahwa<br />

saya dapat meletakkan diriku ke pangkuannya dan mengharap kepada kemurahan orang<br />

seperti itu. Tetapi timbul pertanyaan, 'Bagaimana membuktikan bahwa oknum seperti itu<br />

ada?' Selain dari Alkitab, saya tidak menemukan bukti adanya Juru Selamat seperti itu, atau<br />

bahkan di masa mendatang . . . .<br />

"Saya melihat bahwa Alkitab menunjukkan seorang Juru Selamat yang saya perlukan.<br />

Dan saya merasa susah dan heran mengetahui bahwa buku yang telah diilhamkan dapat<br />

mengembangkan prinsi prinsip yang sempurna yang disesuaikan kepada kebutuhan dunia<br />

yang jatuh. Saya telah didorong untuk mengakui bahwa Alkitab itu adalah wahyu penyataan<br />

Allah. Buku ini menjadi kesukaan saya, dan di dalam Yesus saya menemukan seorang<br />

sahabat. Juru Selamat bagiku menjadi yang terutama dari selaksa. Dan Alkitab, yang<br />

sebelumnya gelap dan bertentangan, sekarang menjadi lampu pada kakiku dan terang bagi<br />

jalanku. Pikiran saya menjadi tenang dan merasa puas. Saya menemukan Allah menjadi<br />

Batu Karang di tengah tengah lautan kehidupan. Alkitab sekarang menjadi pelajaranku yang<br />

utama, dan benar benar saya bisa mengatakan bahwa saya menyelidikinya dengan sukacita.<br />

Saya menemukan bahwa setengahnya belum pernah saya dengar. Saya kagum mengapa<br />

saya belum pernah melihat keindahan dan kemuliaannya sebelumnya, dan heran bahwa saya<br />

pernah menolaknya. Saya menemukan segala sesuatu yang dinyatakan adalah yang<br />

diinginkan hatiku dan yang menjadi obat bagi setiap penyakit jiwa. Saya kehilangan minat<br />

219

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!