21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

tempat ke mana ia akan pergi.”—D’Aubigne, “History of the Reformatin in the Time of<br />

Calvin,” b. 9, psl. 17.<br />

Pada waktu ini pekerjaan dan kepentingan Protestan diliputi oleh bahaya besar. Kutukan<br />

paus menggeledek terhadap Geneva, dan bangsa-bangsa yang kuat itu mengancam untuk<br />

membinasakan. Bagaimana mungkin kota kecil ini dapat menahan hirarki yang begitu kuat<br />

yang telah sering memaksa raja-raja dan kaisar-kaisar untuk tunduk? Bagaimana mungkin ia<br />

bisa bertahan melawan tentara dari penakluk besar dunia? Sepanjang sejarah Kekristenan,<br />

Protestantisme diancam oleh musuhmusuh yang menakutkan. Kemenangan pertama<br />

Pembaruan berlalu. Roma membentuk pasukan baru, dengan harapan agar dapat<br />

membinasakan musuh-musuhnya. Pada waktu ini ordo Yesuit dibentuk, pembela-pembela<br />

kepausan yang paling kejam, yang bertindak semaunya dan sangat berkuasa Mereka<br />

terputus ikatan duniawi dan kepentingan manusia, mati terhadap kasih sayang alami.<br />

Pertimbangan dan suara hati nurani telah dibungkamkan seluruhnya. Mereka tidak<br />

mengenal aturan, tidak ada ikatan, kecuali dengan ordonya sendiri. Dan tidak ada tugastugas<br />

lain selain yang berhubungan dengan ordonya sendiri.—(Lihat Lampiran).<br />

Injil Kristus telah menyanggupkan pengikut-pengikutnya untuk menghadapi bahaya dan<br />

menanggung penderitaan, tidak cemas menahan dingin, kelaparan, kerja keras dan<br />

kemiskinan, untuk meninggikan panji-panji kebenaran di atas parapara, di penjara bawah<br />

tanah dan di atas tiang pembakaran. Untuk melawan kekuatan ini, Yesuitisme mengilhami<br />

pengikut-pengikutnya dengan fanatisme yang menyang-gupkan mereka untuk menahan<br />

bahaya-bahaya dan menentang kuasa kebenaran dengan segala senjata penipuan. Tidak ada<br />

kejahatan yang terlalu besar untuk mereka lakukan, tidak ada penipuan yang terlalu keji<br />

merendahkan martabat untuk dilaksanakan, dan tidak ada penyamaran yang terlalu sukar<br />

untuk dikerjakan. Berjanji untuk terus-menerus miskin dan hina, tujuan pelajaran mereka<br />

adalah mengumpulkan harta dan kuasa, dan bertekad untuk menggulingkan Protestantisme;<br />

dan mendirikan kembali supremasi kepausan.<br />

Bilamana mereka tampil sebagai anggota ordonya, mereka memakai pakaian jubah<br />

kesalehan; mengunjungi penjara-penjara dan rumah-rumah sakit, melayani orang-orang<br />

sakit dan orang-orang miskin, mengaku sudah meninggalkan keduniawian, dan membawa<br />

nama Yesus yang kudus pergi melakukan kebajikan. Akan tetapi di balik penampilan luar<br />

yang tidak bercela ini sering tersembunyi maksud-maksud yang paling jahat dan paling<br />

mematikan. Adalah prinsip dasar dari ordo ini bahwa tujuan menghalalkan segala cara.<br />

Dengan kode atau prinsip ini, berdusta, mencuri, bersumpah palsu, dan membunuh, bukan<br />

saja bisa diampuni, tetapi patut dihargai, bilamana dilaksanakan demi kepentingan gereja.<br />

Dengan berbagai penyamaran mereka berhasil menduduki jabatan-jabatan pemerintahan<br />

negara, menjadi penasihat raja-raja dan membentuk kebijakan-kebijakan negara. Mereka<br />

menjadi hamba untuk memata-matai tuan mereka. Mereka mendirikan perguruan-perguruan<br />

tinggi untuk para bangsawan, dan sekolah-sekolah bagi rakyat jelata. Dan anak-anak<br />

orangtua pengikut Protestan diharuskan untuk mengikuti upacara-upacara kepausan. Semua<br />

166

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!