21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Gereja Roma telah membuat rahmat Allah menjadi barang dagangan Meja-meja<br />

penukaran uang (Matius 21:12) disediakan di samping mezbahmezbah, dan udara dipenuhi<br />

hiruk-pikuk teriakan para penjual dan para pembeli. Oleh karena kebutuhan dana yang besar<br />

untuk mendirikan gereja St. Petrus di Roma, surat-surat pengampunan dosa telah dijual<br />

secara ter-buka atas persetujuan paus. Dengan hasil kejahatan sebuah rumah perbaktian akan<br />

didirikan, tempat berbakti kepada Allah - batu penjuru telah diletakkan dengan upah<br />

kejahatan dan kekejaman! Tetapi cara yang digunakan untuk memperbesar kuasa dan<br />

kekayaan Roma telah menimbulkan pukulan yang mematikan kepada kekuasaannya dan<br />

kepada kebesarannya sendiri. Inilah yang membangkitkan musuh kepausan yang paling<br />

bertekad melawan dan yang paling sukses, yang menimbulkan peperangan yang<br />

menggoncangkan istana kepausan, dan yang telah mengancam mahkota bertingkat tiga itu<br />

dari kepala paus.<br />

Petugas resmi yang ditunjuk melaksanakan penjualan surat pengampun-an dosa itu di<br />

Jerman—Tetzel namanya - telah dipersalahkan melakukan kejahatan terhadap masyarakat<br />

dan terhadap hukum Allah. Tetapi ia tidak dihukum atas kejahatannya itu, sebaliknya ia<br />

dipekerjakan untuk memajukan proyek mencari keuntungan paus. Dengan kelancangan<br />

yang sangat ia mengulangi kepalsuan yang menyolok dan menghubungkan cerita-cerita<br />

dongeng untuk menipu orang-orang bodoh, orang-orang yang mudah percaya dan yang<br />

percaya kepada takhyul. Seandainya mereka mempunyai firman Tuhan, mereka tidak akan<br />

tertipu seperti itu. Alkitab dihindarkan dari orang-orang agar mereka tetap di bawah<br />

kekuasaan kepausan, dan agar kekayaan dan kekuasaan para pemimpinnya terus<br />

berkembang —Lihat Gieseler, “Ecclesiastical History,” Period IV, sec. 1, par. 5.<br />

Pada waktu Tetzel memasuki kota, seorang pesuruh mendahului dia dan mengumumkan,<br />

“Rahmat Allah dan bapa kudus sekarang berada di pintu gerbang Anda.”—D’Aubigne, b. 3,<br />

psl. 1. Dan orang-orang menyambut penipu yang penuh hujat itu, seolah-olah ia adalah allah<br />

sendiri yang datang dari surga kepada mereka. Perdagangan keji telah dilakukan di gereja,<br />

dan Tetzel naik ke mimbar dan mengacung-acungkan surat pengampunan dosa itu sambil<br />

mengatakan bahwa itulah pemberian yang paling berharga dari Allah. Ia mengatakan bahwa<br />

dengan jasa surat pengampunannya itu semua dosa yang akan dilakukan oleh pembeli<br />

sesudah ini akan diampuni dan bahwa “pertobatan pun tidak diperlukan.”—Ibid, b. 3, Ch. 1.<br />

Lebih dari itu, ia juga memastikan kepada para pendengarnya bahwa surat pengam-punan<br />

ini bukan saja berkuasa menyelamatkan yang hidup, tetapi juga yang sudah meninggal. Pada<br />

saat uang itu jatuh ke dasar kotaknya, maka jiwa untuk siapa uang itu dibayarkan, akan lolos<br />

dari api penyucian (purgatori) dan masuk ke surga. —Lihat Hagenbach, “History of the<br />

Reformation,” Jld. I, hlm. 96.<br />

Pada waktu Simon Magus mau membeli dari rasul-rasul kuasa untuk melakukan<br />

mukjizat, Petrus menjawabnya, “Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau,<br />

karena engkau menyangka bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang”<br />

(Kisah 8:20). Tetapi tawaran Tetzel itu disambut oleh ribuan orang yang ingin. Keselamatan<br />

85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!