21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

menganugerahkan kepada para pengikut-Nya lambang kemenangan dan menyematkan<br />

kepada mereka lencana kerajaan. Barisan arak-arakan yang berkilauan itu di tarik ke atas<br />

dalam bentuk lekuk segiempat mengelilingi Raja mereka, yang bentuk perawakan-Nya lebih<br />

tinggi mengatasi orang-orang kudus dan malaikat, yang wajah-Nya bercahaya kepada<br />

mereka penuh dengan kasih yang besar.<br />

Rombongan besar umat tebusan yang tak terhitung banyaknya itu menujukan pandangan<br />

mereka kepada-Nya, setiap mata memandang kemuliaan Dia yang "tampang-Nya telah<br />

dirusakkan lebih dari manusia manapun dan bentuk-Nya melebihianak-anak manusia."<br />

Diatas kepala orang-orang yang menang, Yesus dengan tangan kanan-Nya sendiri<br />

meletakkan mahkota kemuliaan. Ada mahkota bagi setiap orang yang bertuliskan "nama<br />

baru" (Wah. 2:17) masing-masing, dan tulisan yang berbunyi "Kekudusan bagi Tuhan."<br />

Kepada setiap tangan diberikan daun palem kemenangan dan kecapi yang bercahaya.<br />

Kemudian, pada waktu pemimpin malaikat memainkan lagu, setiap tangan memetik tali<br />

kecapi dengan mahirnya, menghasilkan musik yang bersuara lembut merdu. Kegembiraan<br />

yang tidak terkatakan menggetarkan setiap hati, dan setiap suara diangkat dalam pujian<br />

syukur, "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh<br />

darah-Nya -- dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam<br />

bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa selama-lamanya. Amin." (Wah.<br />

1:5,6).<br />

Di hadapan umat tebusan tampaklah kota suci itu. Yesus membuka lebar-lebar pintupintu<br />

gerbang mutiaranya dan bangsa-bangsa yang telah memelihara kebenaran masuk ke<br />

dalamnya. Di sana mereka memandang Firdaus Allah, tempat kediaman Adam sebelum ia<br />

berdosa. Kemudian suara itu, yang lebih merdu dari musik manapun yang pernah didengar<br />

telinga fana, terdengar berkata, "Perjuanganmu telah berakhir." "Marilah, hai kamu yang<br />

diberkati Bapa-Ku, warisilah kerajaan yang disediakan bagimu sejak dunia dijadikan."<br />

Sekarang digenapilah doa Juru Selamat bagi murid-murid-Nya, "Ya Bapa, Aku mau supaya<br />

dimanapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah<br />

Engkau berikan kepada-Ku." (Yoh. 17:24). "Tak bernoda dan penuh kegembiraan di<br />

hadapan kemuliaan-Nya." (Judas 24). Dalam mempersembahkan mereka yang dibeli dengan<br />

darah-Nya kepada Bapa, Kristus berkata, "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang<br />

telah diberikan Allah kepada-Ku." (Iber. 2:13). "Yang Engkau telah berikan kepada-Ku,<br />

Aku telah menjaga mereka." (Yoh. 17:12). Oh, betapa ajaibnya kasih yang menebus itu!<br />

Kesukaan besar saat itu bilamana Bapa, memandang mereka yang sudah ditebus itu, akan<br />

melihat gambar-Nya, perselisihan karena dosa dihapuskan, kutukan dosa dibuangkan, dan<br />

sekali lagi manusia selaras dengan ilahi.<br />

Dengan kasih yang tak terkatakan, Yesus menyambut umat-Nya yang setia kepada<br />

"kesukaan Tuhan mereka." Kesukaan Juru Selamat adalah dalam melihat jiwa-jiwa yang<br />

telah diselamatkan oleh penderitaan dan kehinaan-Nya ke dalam kerajaan kemuliaan. Dan<br />

yang ditebus itu akan turut mendapat bagian dalam kesukaan-Nya, sebagaimana mereka<br />

474

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!