21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Luther ditahbiskan menjadi imam, dan telah dipanggil keluar dari biara menjadi guru<br />

besar di Universitas Wittenberg. Di sini ia mempelajari Alkitab dalam bahasa aslinya. Ia<br />

mulai memberi ceramah mengenai Alkitab. Dan kitab-kitab Mazmur, Injil, dan surat rasulrasul<br />

telah dibukakan kepada pe-ngertian para pendengar yang bergembira. Staupitz,<br />

sahabatnya dan atasannya, mendorongnya untuk naik mimbar dan mengkhotbahkan firman<br />

Allah. Luther merasa ragu karena merasa dirinya tidak layak berbicara kepada orang-orang<br />

sebagai ganti Kristus. Hanya setelah pergumulan yang lama dia menerima permintaan<br />

sahabat-sahabatnya. Ia sudah mahir mengenai Alkitab, dan rahmat Allah turun ke atasnya.<br />

Kemampuannya berbicara memikat para pendengarnya, dan penyampaian kebenaran yang<br />

jelas dan dengan kuasa meyakinkan pengertian mereka, dan semangatnya yang berapi-api<br />

menyentuh hati mereka.<br />

Luther masih tetap menjadi anggota gereja kepausan yang sugguh-sungguh, dan tidak<br />

pernah berpikir yang lain-lain. Dengan pemeliharaan Allah ia telah dituntun untuk<br />

mengunjungi Roma, la melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, dan menginap di biarabiara<br />

sepanjang perjalanan. Di salah satu biara di Italia ia dipenuhi keheranan melihat<br />

kekayaan, keindahan dan kemewahan yang disaksikannya. Para biarawan tinggal di<br />

apartemen yang megah, dengan pendapatan yang memuaskan, berpakaian yang paling<br />

mewah dan paling mahal, dan memakan makanan yang mewah. Dengan sangat ragu-ragu,<br />

Luther membandingkan pemandangan ini dengan penyangkalan diri dan kesukaran yang<br />

dialaminya dalam hidupnya sendiri. Pikirannya menjadi bingung.<br />

Akhirnya ia melihat dari kejauhan kota tujuh gunung itu. Dengan perasa-an yang<br />

mendalam ia tersungkur ke tanah dan berseru: “Roma yang kudus, aku menghormatimu!”—<br />

Ibidb, psl. 6. Dia memasuki kota itu, mengunjungi gereja-gereja, mendengarkan kisah-kisah<br />

yang diulang-ulangi oleh para imam dan biarawan, serta melakukan semua upacara yang<br />

diwajibkan Di mana-mana ia melihat perbuatan jahat terjadi di antara semua golongan<br />

rohaniawan. Ia mendengar gurauan tidak senonoh dari para petugas gereja, dan ia dipenuhi<br />

kengerian kepada ucapan-ucapan kotoryang hebat, bahkan sementara melakukan misa.<br />

Ketika ia bergaul bersama para biarawan dan penduduk kota itu, ia mendapati terjadi<br />

pemborosan, dan pesta pora. Ke mana saja ia berpaling, di tempat suci pun ia temukan<br />

perbuatan jahat “Tak seorang pun dapat mebayangkan,” tulisnya, “dosa-dosa serta tindakantindakan<br />

aneh apa yang dilakukan di Roma; semua itu harus disaksikan den didengar sendiri,<br />

barulah dapat dipercaya. Dengan demikian mereka seakan telah terbiasa untuk mengatakan,<br />

‘Jika ada satu neraka, maka Roma dibangun diatasny itu adalah sebuah lembah di mana<br />

semua jenis dosa dilakukan.’”—Ibid.<br />

Oleh sebuah dekrit baru maka pengumuman dosa telah dijanjikan oleh paus kepada<br />

semua orang yang dengan lutut mereka mau menaiki “Tangga Pilatus” yang katanya dengan<br />

ajaib telah dipindahkan dari Yerusalem ke Roma. Luther pada suatu hari menaiki tangga itu<br />

dengan sungguh-sungguh, pada waktu mana ia tiba-tiba mendengar satu suara bagaikan<br />

geledek yang berkata, “Orang benar akan hidup oleh iman” (Roma 1:17). Ia lang-sung<br />

83

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!