21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

tanpa menjual satu pun surat pengampunan dosa. Segera sesudah itu ia meninggalkan Swiss.<br />

Gerakan pembaruan mendapat dorongan kuat dengan terjadinya wabah atau yang disebut<br />

“kematian hebat” yang melanda Swiss pada tahun 1519. Sementara manusia berhadapan<br />

muka dengan muka dengan pembinasa, pada ajaran-ajaran Kristus, dan untuk<br />

melembutkan hati itu dengan kasihNya, serta menunjukkan teladan-Nya di hadapan mereka.<br />

Dan sementara mereka menerima prinsip-prinsip Injil, praktik-praktik dan kepercayaan<br />

ketakhyulan mereka akan dibuang.<br />

Selangkah demi selangkah Pembaruan itu maju di ZuriCh. Dalam ke-takutan musuhmusuh<br />

pembaruan bangkit menentang dengan gigih. Setahun sebelumnya, biarawan<br />

Wittenberg telah mengatakan ‘Tidak” kepada paus dan kaisar di Worms, dan sekarang ada<br />

tanda-tanda bahwa perlawanan yang sama terhadap tuntutan kepausan akan terjadi di<br />

ZuriCh. Berulangulang Zwingli mendapat serangan. Di daerah-daerah kepausan, dari waktu<br />

ke waktu murid-murid Injil dibawa ke tiang gantungan. Tetapi ini belum cukup. Guru bidat<br />

itu sendiri harus dibungkam. Oleh sebab itu uskup dari Constance mengutus tiga orang<br />

deputi ke Konsili Zurich, menuduh Zwingli mengajar orang-orang untuk melanggar hukumhukum<br />

gereja, dengan demikian membahayakan perdamaian dan ketertiban masyarakat. la<br />

mengatakan, jikalau wewenang gereja dikesampingkan, akibatnya akan timbul anarki<br />

dimana-mana. Zwingli menjawab bahwa ia telah empat tahun mengajarkan Injil di Zurich,<br />

“yang telah lebih tenang dan lebih damai dari kotakota lain di konfederasi ini ” “Bukankah,”<br />

katanya, “Kekristenan adalah pengawal keamanan umum?”—Wylie, b. 8, psl. 11.<br />

Para utusan itu menasihatkan para anggota konsili untuk tetap bertahan di dalam gereja,<br />

karena di luar itu, seperti yang mereka nyatakan, tidak ada keselamatan. Zwingli<br />

menanggapi, “Jangan biarkan tuduhan ini menggoncangkan kamu. Dasar gereja adalah Batu<br />

yang sama, Kristus yang sama, yang memberikan nama kepada Petrus oleh karena ia<br />

mengakui-Nya dengan jujur. Dari segenap bangsa, barangsiapa yang percaya kepada Tuhan<br />

Yesus dengan segenap hati akan diterima oleh Allah. Inilah sebenarnya gereja itu, yang di<br />

luar ini tak seorang pun dapat selamat.”—D ‘Aubigne, b. 8, psl. 11. Sebagai hasil dari<br />

pertemuan itu, salah seorang deputi uskup menerima iman yang dibarui itu.<br />

Konsili menolak mengambil tindakan terhadap Zwingli. Oleh sebab itu Roma bersiapsiap<br />

mengadakan serangan baru. Setelah mengetahui rencana jahat musuh-musuhnya,<br />

Pembaru itu berseru, “Biarlah mereka datang; saya takut kepada mereka sebagai sebuah<br />

gunung batu menghadapi pukul-banyak yang merasa betapa sia-sianya dan tidak bergunanya<br />

surat pengam-punan dosa yang baru saja mereka beli. Mereka merindukan landasan iman<br />

yang lebih pasti. Zwingli di Zurich diserang penyakit. Ia menderita begitu parah sehingga<br />

tidak ada harapan untuk sembuh. Bahkan laporan yang tersebar luas mengatakan bahwa ia<br />

telah meninggal. Pada saat yang kritis itu, pengharapan dan keberaniannya tetap tidak goyah.<br />

Ia memandang dalam iman kepada salib di bukit Golgota, dan mempercayai pendamaian<br />

yang sempuma bagi dosa. Setelah ia terlepas dari bahaya maut itu, ia mengkhot-bahkan Injil<br />

dengan semangat yang lebih berapi-api dari sebelumnya. Katakatanya mengandung kuasa<br />

124

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!