21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

memikirkan Tuhannya yang kepada-Nya ia telah beijanji untuk melayani, dan demi<br />

kepentingannya sendiri bersedia menanggung kematian di kayu salib. Sebelum menarik<br />

kembali pernyataannya ia memperoleh penghiburan atas semua penderitaannya, dan<br />

kepastian memperoleh kasih Allah. Tetapi sekarang, penyesalan yang dalam dan keraguraguan<br />

menyiksa jiwanya. Ia tahu bahwa masih banyak penarikan pernyataan yang harus<br />

dilakukannya sebelum ia berdamai dengan Roma. Jalan yang sekarang ia lalui bisa berakhir<br />

hanya dengan kemurtadan penuh. Akhirnya ia membuat keputusan: ia tidak akan<br />

menyangkal Tuhannya hanya untuk kelepasan sementara dari penderitaan.<br />

Kemudian ia dibawa kembali menghadap konsili. Penyerahannya belum memuaskan<br />

para hakimnya. Kehausan mereka akan darah yang dirangsang oleh kematian Huss,<br />

mendesak mereka untuk mendapatkan korban baru. Hanya dengan penyerahan tanpa syarat<br />

kebenaran itu Jerome dapat mempertahankan hidupnya. Tetapi ia telah menetapkan untuk<br />

berpegang pada imannya, dan mengikuti jejak saudara martirnya, Huss, ke pembakaran la<br />

membatalkan penarikan pernyataannya yang sebelumnya. Dan sebagai seorang yang sedang<br />

sekarat, dengan sungguh-sungguh ia memohon kesempatan untuk memberikan<br />

pembelaannya. Takut akan pengaruh katakatanya, para pejabat tinggi gereja bertahan agar ia<br />

hanya menguatkan atau menolak kebenaran tuduhan yang dituduhkan kepadanya. Jerome<br />

memprotes perlakuan yang begitu kejam dan tidak adil.<br />

“Kamu telah menutup saya di penjara yang mengerikan selama tiga ratus empat puluh<br />

hari,” katanya, “di tengah-tengah kekotoran, di dalam ruangan yang pengap dan bau busuk,<br />

dan di mana sangat kekurangan segala sesuatu. Dan sekarang kamu membawa saya<br />

menghadap dan mendengarkan musuh-musuhku, tetapi kamu tidak mau mendengarkan<br />

saya . . . Jikalau kamu benar-benar orang bijaksana dan terang dunia ini, hati-hatilah jangan<br />

berdosa kepada keadilan. Bagiku, saya hanya seorang manusia yang lemah. Hidupku tidak<br />

begitu penting. Dan bilamana saya mengimbau kamu agar jangan mengu-capkan satu pun<br />

kalimat yang tidak adil, saya bukan berkata-kata untuk diriku, tetapi untuk kamu.”—Ibid,<br />

him. 146, 147.<br />

Akhirnya permohonannya disetujui. Di hadapan hakimnya Jerome berlutut dan berdoa<br />

agar Roh Ilahi dapat kiranya menguasai pikirannya dan kata-katanya, agar ia dapat berbicara<br />

dengan tidak bertentangan dengan kebenaran atau yang tidak menghormati Tuhannya.<br />

Baginya pada hari itu telah digenapi janji Allah kepada murid-murid yang pertama itu:<br />

“Karena Aku kamu akan digiring kemuka penguasa-penguasa dan raja-raja .... Apabila<br />

mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang<br />

kamu harus katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.<br />

Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang berkata-kata di<br />

dalam kamu ” (Matius 10:18-20).<br />

Kata-kata Jerome menimbulkan keheranan dan kekaguman juga kepada musuhmusuhnya.<br />

Karena sepanjang tahun ia telah dikurung di dalam penjara bawah tanah, ia tidak<br />

73

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!