21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

agar supaya saya boleh bertahan terhadap mereka. Dan agar Dia memberikan Roh Kudus-<br />

Nya untuk menguatkan saya di dalam kebenaran-Nya, agar supaya saya dapat menghadapi<br />

dengan berani segala pencobaan dan penjara, dan jikalau perlu, kematian yang kejam.<br />

Yesus Kristus menderita untuk semua yang dikasihi-Nya, dan oleh sebab itu bukankah<br />

kita patut bergembira karena Ia telah memberikan teladanNya bagi kita, agar supaya kita<br />

tabah menanggung segala sesuatu demi keselamatan kita? Ia adalah Allah, dan kita adalah<br />

makhluk-Nya. Ia adalah Tuhan, dan kita adalah hamba-hamba-Nya. Ia adalah Tuhan dunia<br />

ini, dan kita adalah manusia berdosa yang hina dan keji—namun Dia telah menderita untuk<br />

kita! Kalau begitu, mengapa kita juga tidak menderita, terutama kalau penderitaan itu bagi<br />

kita adalah penyucian?<br />

Oleh sebab itu, saudara-saudara yang kekasih, jikalau kematianku untuk kemuliaan-Nya,<br />

berdoalah supaya kematian itu cepat datang, dan agar Dia menyanggupkan saya<br />

menanggung semua malapetaka dengan keteguhan hati. Akan tetapi jika adalah lebih baik<br />

aku kembali ke tengah-tengah kamu, baiklah kita berdoa kepada Allah agar saya boleh<br />

kembali tanpa noda, yaitu, agar aku jangan menyembunyikan satu pun kebenaran Injil, agar<br />

aku dapat meninggalkan suatu teladan bagi saudara-saudaraku untuk diikuti. Oleh sebab itu,<br />

mungkin saudara-saudara tidak akan memandang mukaku lagi di Praha. Tetapi jika menjadi<br />

kehendak Allah yang Mahakuasa berkenan mengembalikan saya kepada kamu, marilah kita<br />

maju terus dengan hati yang semakin teguh dalam pengetahuan dan kecintaan kepada<br />

hukutnNya.”—Bonnechose, Jld. I, him. 147, 148.<br />

Dalam surat lain, kepada seorang imam yang telah menjadi murid Injil, Huss berbicara<br />

dengan kerendahan hati yang mendalam mengenai kesa-lahan-kesalahannya sendiri,<br />

menuduh dirinya sendiri, “telah menikmati kesenangan dalam memakai pakaian yang<br />

mewah, dan telah menghabis-kan waktu dalam pekerjaan yang sia-sia.” Lalu ia<br />

menambahkan nasihat yang menyentuh hati ini: “Biarlah kemuliaan Allah dan keselamatan<br />

jiwajiwa menempati pikiranmu, dan bukan kedudukan dan harta kekayaan. Berhati-hatilah,<br />

jangan menghiasi rumahmu melebihi jiwamu. Dan diatas segalanya, berikanlah perhatianmu<br />

kepada pembangunan kerohanian. Berlakulah saleh dan rendah hati kepada orang miskin,<br />

dan jangan meng-habiskan hartamu dalam pesta pora. Jikalau engkau tidak mengubah<br />

kehidupanmu dan berhenti dari segala yang berlebihan, saya khawatir bah-wa engkau akan<br />

dihukum seperti saya ini Engkau mengetahui ajaranku, karena engkau telah menerima<br />

petunjukku sejak dari masa kanakkanakmu. Oleh sebab itu tidak ada gunanya bagiku<br />

menulis kepadamu le-bih jauh. Tetapi saya meminta kepadamu, oleh rahmat Tuhan kita,<br />

agar tidak meniruku dalam kesombongan yang sia-sia, ke dalam mana engkau saksikan saya<br />

jatuh.” Pada sampul suratnya itu ia menambahkan, “Saya mengimbaumu, saudaraku, jangan<br />

membuka surat ini sampai engkau sudah mendapat kepastian bahwa saya sudah mati.”—<br />

Ibid, hlm. 148, 149.<br />

68

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!