21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

bertekad untuk tidak mengorbankannya, karena mereka mengetahui kekejaman yang akan<br />

dilakukan oleh Roma kepada semua orang yang berani mengungkapkan kekejamannya.<br />

Ratusan kaum bangsawan bersumpah untuk melindunginya. Tidak sedikit yang secara<br />

terbuka mencela pengumuman kerajaan sebagai tanda kelemahan, menyerah kepada<br />

kekuasaan Roma. Digerbang gerbang rumah dan ditempat tempat umum, ditempelkan kertas<br />

pengumuman. Sebagian mengutuk dan sebagian lagi membela Luther. Salah satu kertas<br />

pengumuman itu telah dituliskan dengan kata kata orang bijak, "Wai engkau tanah, kalau<br />

rajamu seorang kanak kanak" (Pengkhotbah 10:16). Semangat dukungan populer kepada<br />

Luther diseluruh Jerman meyakinkan baik kaisar maupun Mahkamah, bahwa setiap<br />

tindakan yang tidak adil kepada Luther akan membahayakan perdamaian diseluruh<br />

kekaisaran, dan bahkan stabilitas takhta.<br />

Frederick dari Saxony tetap tenang namun mengamati keadaan, menyembunyikan<br />

dengan hati hati perasaannya terhadap Pembaharu. Sementara pada waktu yang sama ia<br />

menjaga dirinya tanpa mengenal lelah, memperhatikan gerak geriknya dan gerak gerik<br />

musuh musuhnya. Tetapi banyak juga yang tidak berusaha menyembunyikan rasa<br />

simpatinya kepada Luther. Ia dikunjungi oleh para pangeran, kaum bangsawan, orang orang<br />

terkemuka, baik awam maupun para ulama. "Kamar doktor yang sempit," tulis Spalatin,<br />

"tidak dapat menampung semua pengunjung yang datang." Martyn, Vol. I, p. 404. Orang<br />

orang memandang kepadanya seolah olah ia lebih dari sekedar manusia. Bahkan orang<br />

orang yang tidak percaya kepada ajaran ajarannyapun mengagumi integritasnya yang tinggi,<br />

yang membuatnya berani mati daripada melanggar hati nuraninya.<br />

Usaha yang sungguh sungguh dilakukan untuk memperoleh persetujuan Luther untuk<br />

berkopromi dengan Roma. Kaum bangsawan dan para pangeran menyampaikan kepadanya<br />

bahwa jika ia tetap pada pendiriannya menentang gereja dan konsili, ia akan dilenyapkan<br />

dari kekaisaran, dan dia tidak akan mempunyai perlindungan lagi. Luther memberi jawaban<br />

kepada usaha ini, "Injil Kristus tidak dapat dikhotbahkan tanpa perlawanan . . . . Kalau<br />

begitu mengapa rasa takut atau cemas akan bahaya memisahkan aku dari Tuhanku dan dari<br />

firman Nya, yang adalah kebenaran satu satunya? Tidak. Lebih baik saya serahkan tubuhku,<br />

darahku dan hidupku." D'Aubigne, b. 7, Ch. 10.<br />

Sekali lagi ia didesak agar menyerah kepada pengadilan kaisar, dan kemudian tidak ada<br />

lagi yang perlu ditakutkan. "Aku setuju," jawabnya, "dengan segenap hatiku, agar kaisar,<br />

para pangeran dan bahkan orang Kristen yang paling hina, harus memeriksa dan menimbang<br />

karya karyaku, tetapi dengan satu syarat, bahwa mereka membuat firman Allah sebagai<br />

ukuran. Manusia tidak bisa berbuat lain selain menurutinya. Janganlah bertindak kejam<br />

terhadap hati nuraniku yang terikat dan terantai kepada Alkitab." Idem, b, Ch. 10. Kepada<br />

himbauan lain ia berkata, "Aku setuju melepaskan surat jaminan keselamatanku. Saya<br />

menempatkan diriku dan hidupku ditangan kaisar, tetapi firman Allah . . . sekali lagi tidak!"<br />

Idem, b. 7, Ch. 10. Ia mengatakan kesediaannya menyerah kepada keputusan konsili umum,<br />

tetapi hanya dengan syarat bahwa konsili diminta memutuskan sesuai dengan Alkitab.<br />

114

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!