21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

tidak dapat memandang mereka. Dan bilamana berkat-berkat diumumkan bagi mereka yang<br />

menghormati Allah oleh pemeliharaan Sabat-Nya yang kudus, akan terdengar sorak<br />

kemenangan yang luar biasa.<br />

Tidak lama kemudian tampaklah di sebelah timur suatu awan hitam yang kecil kira-kira<br />

setengah kepalan tangan besarnya. Itulah awan yang mengelilingi Juru Selamat, yang<br />

tampak dari jauh seperti diselubungi oleh kegelapan. Umat Allah mengenal ini sebagai<br />

tanda Anak Manusia. Dalam keheningan yang khidmat mereka memandanginya sementara<br />

semakin mendekat ke bumi, menjadi semakin terang dan mulia, hingga menjadi awan putih<br />

besar, yang dasarnya adalah kemuliaan bagaikan api yang menyala-nyala, dan diatasnya ada<br />

pelangi perjanjian.<br />

Yesus mengendarainya bagaikan seorang penakluk. "Orang yang penuh kesengsaraan<br />

itu" sekarang tidak untuk meminum cawan yang pahit penderitaan dan yang memalukan; Ia<br />

datang, yang menang di Surga maupun di bumi, untuk menghakimi yang hidup dan yang<br />

mati. "Yang Setia dan Yang Benar," "Ia menghakimi dan berperang dengan adil." "Dan<br />

semua pasukan yang di Surga mengikuti Dia." (Wah. 19:11, 14). Dengan nynyian-nyanyian<br />

Surga, malaikat-malaikat kudus suatu kelompok besar yang tak terhitung banyaknya<br />

menyertai Dia dalam perjalanan-Nya. Langit seolah-olah dipenuhi oleh bentuk-bentuk yang<br />

bercahaya -- "berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa banyaknya." Tak ada pena manusia yang<br />

dapat melukiskan pemandangan itu, tidak ada pikiran fana yang sanggup mengerti<br />

keindahan dan keagungan kemuliaannya. "Keagungan-Nya menutupisegala langit, dan<br />

bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya. Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari<br />

sisi-Nya." (Hab. 3:3,4). Sementara awan yang hidup itu datang semakin dekat, setiap mata<br />

memandang Raja kehidupan itu. Tak ada lagimahkota duri yang merusakkan kepala yang<br />

kudus itu, tetapi suatu perhiasan kemuliaan terletak di atas keningnya yang suci. Wajah-Nya<br />

memancarkan sinar terang yang menyilauklan melebihi sinar matahari di tengah hari. "Dan<br />

pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: Raja segala raja dan Tuan di atas<br />

segala tuan." (Wah. 19:16).<br />

Di hadapan hadirat-Nya muka sekalian orang menjadi pucat pasi;" ketakutan<br />

keputusasaan kekal menimpa para penolak belas kasihan Allah." "Hati menjadi tawar dan<br />

lutut goyah!" "Mengapakah setiap muka berubah menjadipucat?" (Nahum 2:10; Yer. 30:6).<br />

Orang benar berseru dengan gemetar, "Siapakah yang dapat bertahan?" Nyanyian malaikat<br />

berhenti, dan terjadilah saat hening yang luar biasa. Lalu terdengar suara Yesus berkata,<br />

"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu." Wajah orang-orang benar bercahaya dan sukacita<br />

memenuhi hati mereka. Dan malaikat-malaikat membunyikan lagu lebih keras dan kembali<br />

menyanyi, sementara mereka semakin dekat ke bumi ini.<br />

Raja segala raja turun di atas awan, dibungkus di dalam api yang bernyala-nyala. Segala<br />

langit digulung bagaikan gulungan kertas, bumi bergetar di hadirat-Nya, dan setiap gunung<br />

dan pulau berpindah dari tempatnya. "Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di<br />

470

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!