21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

ajaran-ajaran dunia Kekristenan. Seorang doktor keilahian berkata, "Pemandangan atas<br />

siksaan-siksaan api neraka akan meninggikan kebahagiaan orang-orang kudus selamalamanya.<br />

Bilamana mereka melihat orang lain dalamalamiah yang sama dan yang lahir<br />

dalam keadaan yang sama, dijatuhkan dalam penderitaan yang seperti itu, dan sementara<br />

mereka begitu berbeda, akan memberikan suatu perasaan betapa bahagianya mereka." Yang<br />

lain menggunakan kata-kata ini, "Sementara dekrit pengutukan dilaksanakan atas orangorang<br />

yang menerima murka selama-lamanya, asap dari penyiksaan mereka itu akan naik<br />

untuk selama-lamanya di hadapan orang-orang yang menerima kemurahan, yang gantinya<br />

mengambilbagian bersama orang-orang yang malang ini, mereka akan berkata, Amen,<br />

Haleluyah! Puji Tuhan!"<br />

Dimanakah dalam halaman-halaman firman Allah terdapat ajaran yang seperti itu?<br />

Apakah orang-orang tebusan di Surga kehilangan semua rasa iba dan belas kasihan, dan<br />

bahkan perasaan peri kemanusiaan? Apakah ini akan ditukar dengan rasa tidak perduli<br />

orang-orang tabah (stoic), atau kekejaman orang-orang biadab? Tidak, tidak. Tidak<br />

demikian ajaran Kitab Allah. Mereka yang mengemukakan pandangan yang dinyatakan<br />

dalam kutipan-kutipan di atas mungkin adalah orang-orang terpelajar bahkan orang-orang<br />

jujur. Tetapi mereka telah diperdaya oleh tipuan Setan. Setan menuntun mereka agar<br />

menanggapi salah pernyataan-pernyataan keras Alkitab, dengan memberikan kata-kata yang<br />

mewarnai kebencian dan kekejaman yang menyangkut dengan dirinya, tetapi tidak<br />

menyangkal kepada Pencipta kita. "Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah,<br />

Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada<br />

pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari<br />

hidupmu yang jahat itu. Mengapa kamu harus mati?" (Yehez. 33:11).<br />

Apakah untungnya kepada Allah sekiranya kita akui bahwa Ia senang menyaksikan<br />

penyiksaan yang tiada akhirnya itu, bahwa Ia bergemar mendengar rintihan dan jeritan serta<br />

sumpah serapah makhluk yang menderita yang dibiarkan-Nya di dalam nyala api neraka?<br />

Mungkinkah bunyi-bunyi yang mengerikan ini menjadi bunyi musik bagi telinga Yang<br />

Mahakasih itu? Ada yang mengatakan bahwa pengenaan penderitaan yang tiada akhir ini ke<br />

atas orang-orang jahat akan menunjukkan kebencian Allah kepada dosa sebagai suatu<br />

kejahatan yang merusak kepada perdamaian dan tata tertib alam semesta. Oh, suatu hujat<br />

yang mengerikan! Seolah-olah kebencian Allah atas dosalah yang menjadi alasan mengapa<br />

penyiksaan itu berlangsung selama-lamanya. Karena, menurut para ahli teologi ini,<br />

penyiksaan yang terus-menerus tanpa harapan dan kemurahan akan membuat marah korbankorban<br />

yang malang itu; dan sementara mereka mencurahkan kemarahan mereka dengan<br />

mengutuki dan menghujat, maka selama-lamanya mereka memperbesar bobot kesalahan<br />

mereka. Kemuliaan Allah tidak dipertambahkan oleh mengekalkan dosa yang terus menerus<br />

bertambah sepanjang masa kekekalan.<br />

Adalah di luar kemampuan pikiran manusia untuk memperkirakan kejahatan yang telah<br />

dilakukan oleh ajaran sesat mengenai penyiksaan kekal itu. Agama Alkitab, yang penuh<br />

388

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!