21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

ukuran iman, dan berpegang kepada banyak kebenarannya. Orang-orang Kristen ini percaya<br />

keabadian hukum Allah dan memelihara hari Sabat hukum yang keempat. Jemaat-jemaat<br />

yang memegang iman dan praktek seperti ini terdapat di Afrika tengah dan di antara orangorang<br />

Armenia di Asia.<br />

Tetapi dari antara mereka yang menolak pelanggaran kekuasaan kepausan itu, orangorang<br />

Waldenseslah yang berdiri paling depan. Di negeri dimana kepausan telah<br />

memantapkan kedudukannya, maka kepalsuannya dan kebejatannyalah yang paling di<br />

tentang. Selama berabad-abad jemaat-jemaat di Piedmont mempertahankan kebebasan<br />

mereka. Tetapi waktunya akhirnya tiba pada waktu Roma memaksa mereka menyerah.<br />

Setelah dengan sia-sia berjuang melawan kekejaman Roma, para pemimpin jemaat ini<br />

dengan enggan mengakui supremasi kekuasaan kepausan, kepada siapa nampaknya seluruh<br />

dunia memberi pengakuan tanda takluk. Namun, ada sebagian orang yang menolak patuh<br />

kepada kekuasaan paus atau pejabat- pejabatnya. Mereka memutuskan untuk tetap<br />

mempertahankan kesetiaannya kepada Allah, dan memelihara kemurnian dan<br />

kesederhanaan iman mereka. Maka pemisahanpun terjadi. Mereka yang bergabung pada<br />

iman yang dahulu, sekarang mengasingkan diri. Sebagian mereka meninggalkan Alpen,<br />

negeri leluhur mereka, dan mengangkat panji-panji kebenaran di negeri asing. Sebagian<br />

yang lain mengasingkan diri ke lembah-lembah sempit dan celah-celah bukit terjal. Di<br />

tempat-tempat ini mereka memelihara kebebasan mereka menyembah Allah.<br />

Iman yang selama berabad-abad di pegang dan diajarkan oleh orang-orang Kristen<br />

Waldenses sangat bertentangan dengan doktrin palsu yang dikemukakan oleh Roma.<br />

Kepercayaan agama mereka di dapat dari firman Allah yang tertulis, sistem Kekristenan<br />

yang benar. Tetapi petani-petani yang rendah hati ini, di tempat pengasingan mereka yang<br />

tersembunyi dan tertutup dari dunia luar, dan yang harus mengerjakan pekerjaan mereka<br />

sehari-hari menggembalakan ternak dan memelihara kebun anggur, belum sampai kepada<br />

kebenaran yang menentang dogma dan ajaran gereja yang murtad itu. Iman mereka<br />

bukanlah iman yang baru saja di terima. Kepercayaan agama mereka adalah warisan dari<br />

leluhur mereka. Mereka merasa puas dengan jemaat kerasulan -- "iman yang telah<br />

disampaikan kepada orang kudus" ( Yudas 3). "Jemaat di padang belantara," bukan<br />

hierarkhi yang dengan sombongnya bertahta di ibu kota besar dunia, adalah jemaat Kristus<br />

yang benar, penjaga kebenaran yang Allah suruh umat-Nya berikan kepada dunia ini.<br />

Salah satu sebab utama yang menyebabkan pemisahan jemaat yang benar dari Roma,<br />

ialah kebencian Roma kepada hari Sabat Alkitab. Sebagaimana diberitahukan oleh nubuatan,<br />

kekuasaan kepausan membuangkan kebenaran itu. Hukum Allah diinjak-injak, sementara<br />

tradisi dan adat kebiasaan manusia ditinggikan. Gereja-gereja yang telah di bawah<br />

kekuasaan kepausan dari mulanya telah di paksa untuk menghormati hari Minggu sebagai<br />

hari kudus. Di tengah-tengah kesalahan dan takhyul yang merajalela itu, banyak yang<br />

menjadi bingung, sementara mereka yang memelihara hari Sabat, mereka juga tidak bekerja<br />

pada hari Minggu. Hal ini tidak memuaskan para pemimpin kepausan. Mereka di tuntut<br />

37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!