21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

surgawi itu terpancar dari pintu-pintu gerbang yang terbuka sedikit. kemudian tampak di<br />

langit suatu tangan yang memegang dua loh batu yang digabung bersama. Nabi itu berkata,<br />

"Langit memberitahukan keadilan-Nya sebab Allah Sendirilah hakim." (Maz. 50:6). Hukum<br />

yang kudus itu, kebenaran Allah, yang diumumkan dari gunung Sinai, di tengah-tengah<br />

guntur dan nyala api, sebagai penuntun hidup, sekarang dinyatakan kepada manusia sebagai<br />

ukuran untuk penghakiman. Tangan itu membuka loh-loh batu itu, dan di sana tampaklah<br />

perintah-perintah sepuluh hukum itu, yang dituliskan, seolah-olah dengan pena api. Katakatanya<br />

begitu jelas sehingga semua orang bisa membacanya. Ingatanpun dibangkitkan,<br />

kegelapan ketakhyulan dan bidat dihapuskan dari setiap pikiran, dan sabda Allah yang<br />

sepuluh, yang singkat, mendalam dan berkuasa itu, ditunjukkan kepada segenap penduduk<br />

dunia ini.<br />

Tidak mungkin menggambarkan ketakutan dan keputusasaan mereka yang telah<br />

menginjak-injak tuntutan hukum Allah yang kudus. Tuhan memberikan kepada mereka<br />

hukum-Nya, agar mereka dapat membandingkan tabiat mereka dengan hukumitu, dan<br />

mengetahui kekurangan-kekurangan mereka sementara masih ada kesempatan untuk<br />

bertobat dan mengadakan pembaharuan. Tetapi agar mereka memperoleh perkenan dunia ini,<br />

mereka mengesampingkan ajaran-ajaran hukumitu dan mengajar oarng-orang lain untuk<br />

melanggarnya. Mereka memaksa umat Allah untuk menajiskan Sabat-Nya. Sekarang<br />

mereka dipersalahkan oleh hukum yang mereka hinakan. Jelas sekali mereka lihat bahwa<br />

mereka tidak punya dalih. Mereka memilih siapa yang akan mereka layani dan sembah.<br />

"Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara<br />

orang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya." (Mal. 3:18).<br />

Musuh-musuh hukum Allah, mulai dari pendeta-pendeta sampai kepada yang terkecil di<br />

antara mereka, mempunyai suatu konsep kebenaran dan kewajiban baru. Terlambat mereka<br />

melihat bahwa Sabat hukumkeempat adalah meterai Allah yang hidup. Terlambat mereka<br />

melihat sifat yang sebenarnya dari sabat mereka yang palsu, dan dasar yang rapuh di mana<br />

mereka membangun. Mereka mendapati bahwa mereka telah berjuang melawan Allah.<br />

Guru-guru agama telah menuntun jiwa-jiwa kepada kebinasaan sementara mereka mengaku<br />

menuntun jiwa-jiwa itu ke pintu gerbang Firdaus. Pada perhitungan terakhirlah nanti akan<br />

diketahui betapa besar tanggungjawab orang-orang yang memegang jabatan suci, dan betapa<br />

mengerikan akibat-akibat dari ketidaksetiaan mereka. Hanya dalam kehidupan kekallah<br />

dapat kita mengerti dengan sebenarnya arti hilangnya satu jiwa. Mengerikanlah hukuman<br />

orang-orang yang kepadanya Allah berkata, "Enyahlah dari pada-Ku, hai hamba yang<br />

jahat."<br />

Suara Allah terdengar dari Surga, menyatakan hari dan jam kedatangan Yesus, dan<br />

menyampaikan perjanjian yang kekal kepada umat-Nya. Bagaikan bunyi guntur yang paling<br />

keras, firman-Nya menggemuruh ke seluruh dunia. Umat Israel Allah berdiri mendengarkan<br />

dengan matanya memandang ke atas. Wajah mereka diterangi kemuliaan-Nya, dan<br />

bercahaya seperti wajah Musa pada waktu ia turun dari gunung Sinar. Orang-orang fasik<br />

469

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!