21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

memenuhi seluruh Jerman dengan kesusahan dan perpecahan. Mahkamah tidak berwenang<br />

berbuat lebih banyak daripada memelihara kebebasan beragama sampai konsili bersidang." -<br />

- Idem, b. 13, Ch. 5. Melindungi kebebasan hati nurani adalah tugas negara bagian, dan<br />

inilah batas wewenang dalam masalah-masalah agama. Setiap pemerintah yang berusaha<br />

mengatur atau memaksakan pemeliharaan agama dengan wewenangnya,<br />

berartimengorbankan prinsip yang diperjuangkan oleh penginjil-penginjil Kristen dengan<br />

gigih. Para pengikut paus bertekad menekan apa yang mereka sebut sebagai "orang yang<br />

keras kepala yang berani."<br />

Mereka mulai dengan membuat perpecahan di antara para pendukung Pembaharuan, dan<br />

mengintimidasi semua mereka yang tidak menyatakan persetujuannya dengan terangterangan.<br />

Para wakil dari kota-kota bebas akhirnya dipanggil untuk menghadap mahkamah,<br />

dan diharuskan menyatakan apakah mereka menyetujui ketentuan-ketentuan dalam usul<br />

persetujuan itu. Mereka memohon penundaan, tetapi sia-sia. Pada waktu menghadapi ujian,<br />

hampir separuh mereka memihak kepada Pembaharuan. Mereka yang menolak<br />

mengorbankan kebebasan hati nurani dan hak pertimbangan pribadinya, mengetahui dengan<br />

jelas bahwa mereka kelak akan dikritik, dicela, dan disiksa. Salah seorang utusan berkata,<br />

"Kita harus menyangkalfirman Tuhan, atau akan dibakar." -- Idem, b. 13, Ch. 5.<br />

Raja Ferdinand, wakil kaisar dalam Mahkamah melihat bahwa dekrit itu akan<br />

menyebabkan perpecahan yang serius kecuali para pangeran dapat dibujuk untuk menerima<br />

dan mendukung persetujuan itu. Oleh sebab itu ia mencoba dengan cara persuasif atau<br />

bujukan, dengan mengetahui bahwa menggunakan kekerasan kepada orang-orang seperti itu<br />

akan membuat mereka lebih bertekad. Ia "membujuk para pangeran untuk menerima dekrit<br />

itu, dan memastikan bahwa kaisar akan sangat senang kepada mereka." Akan tetapi orangorang<br />

yang setia ini mengakui suatu kekuasaan di atas penguasa dunia, dan mereka<br />

menjawab dengan tenang, "Kami akan menuruti kaisar dalam segala hal yang menunjang<br />

kepada pemeliharaan perdamaian dan memuliakan Allah." -- Idem, b. 13, Ch. 5.<br />

Dihadapan Mahkamah, raja akhirnya mengumumkan kepada penguasa dan sahabatsahabatnya<br />

bahwa surat perintah itu "hampir ditulis dalam bentuk dekrit kekaisaran," dan<br />

bahwa "satu-satunya kesempatan bagi mereka ialah tunduk kepada mayoritas." Setelah<br />

mengucapkan kata-kata itu, ia meninggalkan rapat, tidak memberikan kesempatan kepada<br />

para Pembaharu memberikan pertimbangan atau jawaban. "Tanpa direncanakan, mereka<br />

mengirim utusan untuk membujuk raja supaya kembali." Terhadap protes mereka itu ia<br />

hanya menjawab, "Masalahnya sudah diputuskan, yang tinggal hanya penyerahan." -- Idem,<br />

b. 13, Ch. 5.<br />

Pihak kekaisaran telah yakin bahwa para pangeran Kristen akan memperlakukan Alkitab<br />

sebagaiyang tertinggi diatas doktrin-doktrin dan tuntutan-tuntutan manusia. Dan mereka<br />

tahu dimana prinsip ini diterima, maka disanalah kepausan akan digulingkan. Tetapi, seperti<br />

beribu-ribu orang pada waktunya, mereka hanya memandang "kepada perkara-perkara yang<br />

141

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!