21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

akhimya ia dicurigai juga. Para penguasa memutuskan untuk membakarnya. Ia tidak<br />

menyadari bahaya yang mengancamnya di tempat persembunyiannya. Sahabat-sahabatnya<br />

bergegas ke kamarnya menemuinya dengan membawa kabar bahwa pejabat-pejabat<br />

penguasa sedang menuju ke tempatnya untuk menangkapnya. Seketika itu juga ketokan<br />

keras terdengar di pintu luar. Tak sesaat pun yang bisa disiasiakan. Sebagian sahabatsahabatnya<br />

menahan para penguasa itu di pintu, sementara yang lain menolong Pembaru itu<br />

keluar dari jendela dan segera melarikan diri ke luar kota. Ia berlindung di pondok seorang<br />

pekerja yang menjadi teman pembaru. Ia menyamar dengan memakai jubah pekerja sambil<br />

menyandang cangkul ia meneruskan perjalanannya. Ia berjalan menuju selatan dan<br />

mendapat perlindungan di tempat Putri Margaret—Lihat D’Aubigne, “History of the<br />

Reformation in the Time of Calvin,” b. 2, psl. 30.<br />

Ia tinggal beberapa bulan di sini, aman dalam perlindungan temantemannya yang kuat,<br />

dan seperti sebelumnya menyibukkan diri dengan belajar. Tetapi hatinya sudah terpaut<br />

dengan evangelisasi Perancis, sehing-ga ia tidak bisa berlama-lama tidak aktif. Segera<br />

setelah badai amarah mulai reda, ia mencari ladang baru di Poitiers, di mana ada satu<br />

universitas, dan di mana gagasan baru telah mendapat perhatian. Orang-orang dan semua<br />

golongan mendengarkan Injil itu dengan sukacita. Tidak diadakan ceramah umum. Tetapi<br />

Calvin membukakan firman hidup kekal itu kepada mereka yang ingin mendengarkan di<br />

rumah hakim ketua, di tempat penginapannya dan kadang-kadang di taman kota. Pada suatu<br />

hari, pada waktu pendengar semakin bertambah, dirasakan akan lebih aman jika mereka<br />

berkumpul di luar kota. Maka dipilihlah sebuah gua ditepi sebuah jurang yang dalam, yang<br />

ditumbuhi pepohonan dan ada batu-batu bergantung menjadi tempat berkumpul terpencil<br />

yang aman. Mereka meninggalkan kota dalam kelompok-kelompok kecil dengan jurusan<br />

yang berbeda menuju tempat ini. Di tempat tersembunyi inilah Alkitab dibacakan dan<br />

diterangkan. Di tempat ini jugalah perjamuan kudus Tuhan dirayakan pertama kali oleh<br />

orang-orang Protestan Perancis. Dari jemaat kecil inilah beberapa pemberita Injil diutus ke<br />

luar.<br />

Sekali lagi Calvin kembali ke kota Paris. Ia belum putus asa bahwa Pe-rancis sebagai<br />

bangsa, akan menerima Pembaruan. Tetapi ia mendapati se-mua pintu untuk pembaharuan<br />

tertutup. Mengajarkan Injil di sana berarti mengambil jalan pintas menuju tiang gantungan.<br />

Akhimya ia memutuskan untuk pergi ke Jerman. Tidak mungkin ia meninggalkan Perancis<br />

pada waktu badai kesusahan melanda orang-orang Protestan, yang kalau ia tinggal, pasti<br />

terlibat dalam kehancuran.<br />

Para Pembaru Perancis ingin melihat negerinya sejajar dengan Jerman dan Swiss, lalu<br />

memutuskan untuk menyerang ketakhyulan Roma dengan membangkitkan seluruh bangsa<br />

itu. Pada suatu malam selebaran-selebaran yang menyerang upacara misa kudus telah<br />

ditempelkan di seluruh Perancis. Gantinya memajukan Pembaruan, gerakan yang<br />

bersemangat tetapi kurang pertimbangan ini justrus membawa kehancuran bukan saja<br />

kepada para pencetus gerakan, tetapi juga kepada semua sahabat-sahabat iman yang telah<br />

158

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!