21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

Jikalau pembaca mau mengerti agen-agen yang akan digunakan dalam pertarungan yang<br />

akan segera datang, maka pembaca harus menelusuri catatan mengenai sarana-sarana yang<br />

digunakan Roma untuk tujuan yang sama pada zaman lampau. Jikalau hendak mengetahui<br />

bagaimana para pengikut kepausan dan Protestan yang bersatu itu memperlakukan mereka<br />

yang menolak dogma-dogma mereka, perhatikanlah roh yang ditunjukkan oleh Roma<br />

terhadap hari Sabat dan para pendukungnya. Titah kerajaan, konsili-konsili umum dan<br />

pertauran-peraturan gereja yang didukung oleh kekuasaan sekular atau pemerintah, adalah<br />

langkah-langkah oleh mana perayaan-perayaan kekafiran mendapat tempatnya yang<br />

terhormat didunia Kristen. Undang-undang pertama yang memaksakan pemeliharaan hari<br />

Minggu adalah undang-undang yang diberlakukan oleh Constantine (AD. 321, Lihat<br />

lampiran). Perintah ini mengharuskan penduduk kota beristirahat pada "hari matahari yang<br />

dihormati," tetapi mengizinkan penduduk desa meneruskan pekerjaan bertani mereka.<br />

Walaupun perintah itu sebenarnya adalah suatu undang-undang kekafiran, namun telah<br />

dipaksakan oleh kaisar setelah ia menerima Kekristenan secara nominal.<br />

Perintah raja itu tidak terbukti sebagai pengganti kekuasaan ialahi, oleh karena itu<br />

Eusebius, seorang uskup yang mengupayakan perkenan para pangeran, dan yang menjadi<br />

teman khusus dan penyanjung Constantine, mengajukan pernyataan bahwa Kristus telah<br />

memindahkan Sabat ke hari Minggu. Tidak satupun kesaksian Alkitab yang membuktikan<br />

dukungan kepada doktrin yang baru ini. Eusebius sendiri secara tidak sadar<br />

mengakuikepalsuannya, dan menunjuk kepada mereka-mereka yang mengadakan perubahan<br />

itu. "Segala sesuatu," katanya, "apa sajapun yang menjadi kewajiban yang dilakukan pada<br />

hari Sabat, semua ini telah kami pindahkan ke hari Tuhan." -- Cox, R., "Sabbath Laws and<br />

Sabbath Duties," p. 538 (ed. 1853). Tetapi argumentasi mengenai hari Minggu ini, meskipun<br />

tidak berdasar, memberikan semangat kepada orang-orang untuk menginjak-injak Sabat<br />

Tuhan. Semua yang mau dihormati oleh dunia menerima perayaan populer ini.<br />

Sementara kepausan menjadi semakin kokoh, usaha pemujaan hari Minggu diteruskan.<br />

Untuk sementara orang-orang bekerja di pertanian bilamana mereka tidak pergi ke gereja,<br />

dan hari yang ketujuh masih dianggap sebagai hari Sabat. Tetapi perubahan terus terjadi.<br />

Mereka yang menduduki jabatan suci dilarang memberikan pertimbangan dalam setiap<br />

pertikaian sipil mengenai hari Minggu. Segera sesudah itu, semua orang, dari berbagai<br />

lapisan masyarakat, diperintahkan untuk berhenti dari pekerjaan biasa, dengan ancaman<br />

denda bagi orang bebas, dan cambukan bagi para budak. Kemudian orang-orang kaya harus<br />

dihukum dengan menyita setengah dari harta mereka; dan akhirnya, bila mereka masih keras<br />

kepala mereka harus dijadikan budak. Golongan masyarakat yang lebih rendah harus<br />

dibuang atau diusir selama-lamanya. Mujizat-nujizat juga terjadi. Salah satu keajaiban yang<br />

dilaporkan, ialah seorang petani yang hendak membajak ladangnya pada hari Minggu,<br />

membersihkan bajaknya dengan besi, besi itu tertancap dalam pada tangannya, dan untuk<br />

selama dua tahun ia membawa-bawa besi itu kemanapun ia pergi dengan "rasa sakit dan<br />

417

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!