21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

hadapan-Nya api menjilat-jilat, di sekelilingnya bertiup badai yang dahsyat. Ia berseru<br />

kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umat-Nya." (Maz. 50:3,4). "Dan<br />

raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta<br />

orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam guagua<br />

dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan<br />

kepada batu-batu karang itu: Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap<br />

Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu. Sebab sudah tiba hari<br />

besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?" (Wah. 6:15-17).<br />

Sendagurau olok-olokan sudah berakhir. Bibir yang penuh kebohongan ditutup rapatrapat.<br />

Peperangan dan hiruk- pikuk serta derunya pertempuran "yang berderap-derap dan<br />

setiap jubah yang berlumuran darah" (Yes. 9:4 -- Alkitab, LAI Jakarta 1993) tidak terdengar<br />

lagi. Yang terdengar hanyalah suara doa dan suara ratapan serta tangisan. Tangisan<br />

terdengar dari bibir orang-orang yang baru saja mengejek, "Sebab sudah tiba hari besar<br />

murkan-Nya, siapakah yang dapat bertahan?" Orang-orang fasik berdoa supaya terkubur di<br />

bawah batu-batu gunung daripada memandang muka Dia yang telah mereka benci dan tolak.<br />

Suara yang menerusi telinga orang-orang mati, mereka kenal. Betapa sering mereka<br />

telah mendengar nada lembut suara itu memanggil mereka untuk bertobat. Betapa sering<br />

suara itu mereka dengar bagaikan bujukan seorang sahabat, seorang saudara, seorang<br />

Penebus. Kepada mereka yang menolak kasih karunia-Nya, tiada suara lain yang penuh<br />

dengan hukuman, yang penuh dengan celaan, dan pada suara yang sejak lama mengajak,<br />

"Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati?"<br />

(Yehez. 33:11). Oh, suara itu kepada mereka dianggap seperti suara orang asing! Yesus<br />

berkata, "Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil dan tidak ada yang<br />

menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, bahkan kamu mengabaikan nasihatku, dan<br />

tidak mau menerima teguranku." (Amsal 1:24,25). Suara itu membangunkan ingataningatan<br />

yang mereka ingin hapuskan -- amaran-amaran dibenci, undangan-undangan ditolak,<br />

kesempatan-kesempatan diremehkan.<br />

Ada di antara mereka yang mengejek Kristus dalam kehinaan-Nya. Dengan kuasa yang<br />

menggetarkan datang kepada pikiran mereka, kata-kata Penderita, bilamana imam besar<br />

mendesak, Ia menyatakan sengan khidmat, "Mulai sekarang kamu akan melihat Anak<br />

Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."<br />

(Mat. 26:64). Sekarang mereka memandang Dia dalam kemuliaan-Nya, dan mereka masih<br />

akan melihat Dia duduk di sebelah kanan kekuasaan. Mereka yang mencemoohkan<br />

pengakuan-Nya sebagai Anak Allah sekarang bungkam tidak bisa berkata-kata. Disitu ada<br />

Herodes yang angkuh, yang mengejek-Nya mengenai gelar kerajaan-Nya, dan yang<br />

memerintahkan serdadu-serdadu yang mengejek itu untuk memahkotai-Nya menjadi raja. Di<br />

sana ada orang-orang yang dengan tangannya yang cemar memakaikan jubah ungu kepada-<br />

Nya, dan mahkota duri ke atas kepala-Nya yang suci, dan pada tangan-Nya yang tak<br />

berdaya itu tongkat pura-pura, dan tunduk di hadapan-Nya dengan ejekan-ejekan hujat.<br />

471

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!