21.04.2023 Views

Kerukunan Global

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pemerintahan Kristen bersama di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara atau sejumlah besar orang. karena orang jahat selalu lebih banyak daripada orang baik. Oleh karena itu, seorang pria yang berani memerintah seluruh negara atau dunia dengan Injil akan menjadi seperti seorang gembala yang harus disatukan dalam satu kandang - serigala, singa, elang, dan domba, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan bebas satu sama lain, mengatakan , “Layani dirimu sendiri, dan bersikap baik dan damai satu sama lain. Lipatannya terbuka, ada banyak makanan. Anda tidak perlu takut pada anjing dan tongkat.” Tidak diragukan lagi, domba-domba akan memelihara kedamaian dan membiarkan diri mereka diberi makan dan diatur dengan damai, tetapi mereka tidak akan berumur panjang. Satu binatang tidak akan bertahan hidup yang lain...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kerukunan</strong> <strong>Global</strong><br />

yang luar biasa. Orang-orang menyambut de-ngan sukacita, pendetanya yang kembali dari<br />

tepi liang kubur kepada mereka. Mereka sendiri baru kembali dari menolong orang sakit dan<br />

yang hampir mati. Mereka merasakan manfaat Injil seperti yang belum pernah mereka<br />

rasakan sebelumnya. Zwingli telah sampai kepada pengertian kebenaran yang lebih jelas,<br />

dan telah mengalami lebih sempuma kuasa memperbarui kebenaran itu. Kejatuhan manusia<br />

dan rencana penebusan adalah pokok-pokok penting yang dia pikirkan. “Di dalam Adam,”<br />

katanya, “kita semua mati, tenggelam dalam kebejatan dan kutuk.”—Wylie, b. 8, psl. 9.<br />

“Kristus, ...telah membeli penebusan kekal bagi kita —Penderitaan-Nya adalah...<br />

pengorbanan kekal, dan yang selamanya dapat menyembuhkan. Pengorbanan itu memenuhi<br />

keadilan Ilahi selama-lamanya demi kepentingan semua yang bergantung kepada-Nya,<br />

dengan iman yang teguh dan tidak goyah.” Namun demikian ia dengan jelas mengajarkan<br />

bahwa manusia, karena kemurahan Kristus, tidak bebas untuk terus berbuat dosa. “Di mana<br />

saja ada iman kepada Allah, disitu Allah ada. Dan di mana saja Allah tinggal, di situ ada<br />

semangat yang mendorong dan mendesak manusia melakukan pekerjaan-pekerjaan baik.”—<br />

D’Aubigne, b. 8, psl. 9. Begitu luas perhatian terhadap khotbah Zwingli sehingga katedral<br />

me-limpah dipenuhi orang banyak yang datang untuk mendengarkannya. Sedikit demi<br />

sedikit, semampu mereka mendengar, ia membukakan kebenaran itu kepada para pendengar.<br />

Ia berhati-hati, pada mulanya, untuk tidak memperkenalkan pokok-pokok ajaran yang dapat<br />

mengejutkan dan me-nimbulkan prasangka. Pekerjaannya ialah memenangkan hati mereka<br />

ke-pada ajaran-ajaran Kristus, dan untuk melembutkan hati itu dengan kasihNya, serta<br />

menunjukkan teladan-Nya di hadapan mereka. Dan sementara mereka menerima prinsipprinsip<br />

Injil, praktik-praktik dan kepercayaan ketakhyulan mereka akan dibuang.<br />

Selangkah demi selangkah Pembaruan itu maju di ZuriCh. Dalam ke-takutan musuhmusuh<br />

pembaruan bangkit menentang dengan gigih. Setahun sebelumnya, biarawan<br />

Wittenberg telah mengatakan ‘Tidak” kepada paus dan kaisar di Worms, dan sekarang ada<br />

tanda-tanda bahwa perlawanan yang sama terhadap tuntutan kepausan akan terjadi di<br />

ZuriCh. Berulangulang Zwingli mendapat serangan. Di daerah-daerah kepausan, dari waktu<br />

ke waktu murid-murid Injil dibawa ke tiang gantungan. Tetapi ini belum cukup. Guru bidat<br />

itu sendiri harus dibungkam. Oleh sebab itu uskup dari Constance mengutus tiga orang<br />

deputi ke Konsili Zurich, menuduh Zwingli mengajar orang-orang untuk melanggar hukumhukum<br />

gereja, dengan demikian membahayakan perdamaian dan ketertiban masyarakat. la<br />

mengatakan, jikalau wewenang gereja dikesampingkan, akibatnya akan timbul anarki<br />

dimana-mana. Zwingli menjawab bahwa ia telah empat tahun mengajarkan Injil di Zurich,<br />

“yang telah lebih tenang dan lebih damai dari kotakota lain di konfederasi ini ” “Bukankah,”<br />

katanya, “Kekristenan adalah pengawal keamanan umum?”—Wylie, b. 8, psl. 11.<br />

Para utusan itu menasihatkan para anggota konsili untuk tetap bertahan di dalam gereja,<br />

karena di luar itu, seperti yang mereka nyatakan, tidak ada keselamatan. Zwingli<br />

menanggapi, “Jangan biarkan tuduhan ini menggoncangkan kamu. Dasar gereja adalah Batu<br />

yang sama, Kristus yang sama, yang memberikan nama kepada Petrus oleh karena ia<br />

125

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!