12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab IIIPendapatan Negaraadvalorem beban cukai dihitung dari perkalian tarif cukai dengan harga jual eceran,se<strong>dan</strong>gkan untuk tarif spesifik beban cukai dihitung berdasarkan jumlah rokok per batang.Kombinasi tersebut dilakukan dengan menetapkan kenaikan HJE sebesar 7 persen perbatang pada 1 Maret 2007 <strong>dan</strong> kenaikan tarif spesifik sebesar Rp7,0 untuk golongan I,Rp5,0 untuk golongan II <strong>dan</strong> Rp3,0 untuk golongan III yang berlaku untuk SKM, SPM<strong>dan</strong> SKT pada tanggal 1 Juli 2007. Pemerintah mengambil kebijakan cukai ini denganmempertimbangkan beberapa hal antara lain: (i) mengurangi penyebab peredaran rokokilegal dalam bentuk jual beli pita cukai; (ii) HJE yang ditetapkan pemerintah lebih tinggidari Harga Transaksi Pasar (HTP); serta (iii) sistem tarif cukai yang berlaku saat ini(advalorem) memberikan peluang kepada pabrik rokok untuk tetap bertahan padagolongannya untuk menghindari kewajiban menaikkan golongan pabrik agar tarif cukaitidak naik, sehingga diharapkan dengan a<strong>dan</strong>ya kebijakan baru ini dapat menciptakanpersaingan usaha yang kondusif, mengurangi beban administrasi, <strong>dan</strong> memudahkanpengawasan.Kebijakan cukai tahun 2007 juga diarahkan untuk mengamankan target penerimaancukai dalam <strong>RAPBN</strong>-P Tahun 2007 sebesar Rp42,0 triliun (1,1 persen PDB), ataumeningkat sebesar Rp4,3 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun 2006. Di sisi lain,Pemerintah juga berupaya memperbaiki struktur, mengurangi distorsi, <strong>dan</strong> menjagakelangsungan industri hasil tembakau, serta menyederhanakan kebijakan cukai. Dengankebijakan tersebut, Pemerintah tetap memberikan peluang yang besar bagi pertumbuhanindustri hasil tembakau menengah <strong>dan</strong> kecil agar tetap tumbuh secara wajar. Kebijakanumum di bi<strong>dan</strong>g cukai, khususnya cukai industri hasil tembakau tersebut, telahdituangkan dalam roadmap industri hasil tembakau dari hasil kajian pemerintah <strong>dan</strong>asosiasi hasil tembakau pada bulan Mei 2007. Dalam tahun 2007 Pemerintah bersamaDPR telah menyelesaikan pembahasan perubahan atas Un<strong>dan</strong>g- Un<strong>dan</strong>g Nomor 11 tahun1995 tentang Cukai (lihat Boks III.2.).Pajak LainnyaPenerimaan pajak lainnya cenderung mengalami peningkatan. Dalam tahun 2005realisasi penerimaan pajak lainnya mencapai Rp2,1 triliun, se<strong>dan</strong>gkan dalam tahun 2006realisasinya mencapai Rp2,3 triliun. Dalam tahun 2007, penerimaan pajak lainnyadiperkirakan meningkat menjadi Rp2,7 triliun. Mengingat komponen utama penerimaanpajak lainnya ini berasal dari bea materai, maka peningkatan penerimaan pajak lainnyaini sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang mendorong peningkatan jumlahtransaksi ekonomi yang membutuhkan materai.Penerimaan Pajak Perdagangan InternasionalBea MasukRealisasi penerimaan bea masuk impor dalam tahun 2006 sebesar Rp12,1 triliun,mengalami penurunan sebesar Rp2,8 triliun atau 18,6 persen dibandingkan denganrealisasi tahun 2005. Hal tersebut disebabkan dengan a<strong>dan</strong>ya penurunan tarif bea masukyang ditujukan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan investasi(tariff protection), peningkatan efisiensi industri dalam negeri (incentive/industryIII-14 NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!