12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal <strong>dan</strong> Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> DaerahBab Vkeadaaan tertentu pemerintah pusat <strong>dan</strong> pemerintah daerah dapat menjalankan anggaransurplus atau defisit sesuai dengan kondisi keuangan negara/daerah <strong>dan</strong> keadaanperekonomian yang dihadapi pemerintah pusat/ pemerintah daerah. Dalam hal APBNdiperkirakan surplus, pemerintah pusat dapat mengajukan rencana penggunaan surplusanggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Demikian pula dalam hal APBD diperkirakansurplus, ditetapkan penggunaan surplus anggaran dalam peraturan daerah tentang APBD.Selanjutnya apabila APBN diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untukmenutup defisit tersebut dalam UU tentang APBN. Demikian pula dalam hal APBDdiperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebutdalam peraturan daerah tentang APBD. Dalam rangka menjaga kesinambungan fiskal,pemerintah, perlu melakukan pengendalian terhadap jumlah kumulatif defisit APBN <strong>dan</strong>APBD, serta jumlah kumulatif pinjaman pemerintah pusat <strong>dan</strong> pemerintah daerah agartidak menimbulkan beban yang berat bagi keuangan negaraDefisit APBN dipengaruhi oleh kebijakan belanja negara <strong>dan</strong> target-target pendapatan negarayang dapat dipungut oleh negara. Demikian pula defisit APBD dipengaruhi oleh kebijakanbelanja daerah <strong>dan</strong> sumber-sumber pendapatan daerah yang dapat diperoleh oleh daerah.Kebijakan fiskal melalui defisit anggaran berperan untuk mempengaruhi aggregate demand,dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, terutama investasi untuk infrastuktur,sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun demikian apabila defisit terlalubesar, dalam rangka untuk mengejar pertumbuhan, akan berdampak pada kemungkinanmasuk dalam jebakan utang (debt trap) yang meningkatkan risiko kestabilan keuangannegara, serta dapat meningkatkan laju inflasi yang terlalu tinggi. Oleh karena dalam rangkamenjaga kesinambungan pengelolaan keuangan negara (APBN <strong>dan</strong> APBD), makapemerintah perlu menetapkan kebijakan pengendalian konsolidasi defisit APBN <strong>dan</strong> APBD.Konsolidasi defisit APBN <strong>dan</strong> APBD merupakan kebijakan pemerintah untuk menentukanarah pengelolaan keuangan negara. Ke depan, apabila pemerintah pusat mengambil posisikebijakan ekspansi yang ditandai dengan defisit APBN, hendaknya secara konsolidasi (APBN<strong>dan</strong> APBD) juga menunjukkan sinyal ekspansi. Selanjutnya, kebijakan APBD yang diambiloleh pemerintah daerah dapat mengambil posisi defisit sebagai sinyal ekspansi gunamendukung kebijakan nasional. Namun demikian, kebijakan konsolidasi defisit APBN <strong>dan</strong>APBD tetap memperhatikan batas aman tingkat inflasi <strong>dan</strong> kesinambungan fiskal nasional<strong>dan</strong> daerah.5.4. Kebijakan Alokasi <strong>Anggaran</strong> Belanja ke Daerah Tahun<strong>2008</strong>Kebijakan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat <strong>dan</strong> pemerintahan daerah yangdiimplementasikan dalam alokasi anggaran belanja ke daerah dalam APBN, merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan fiskal secara nasional. Sehubungan dengan itu,kebijakan alokasi belanja ke daerah dalam tahun <strong>2008</strong> tetap diarahkan untuk mendukungprogram/kegiatan prioritas nasional, dengan tetap menjaga konsistensi <strong>dan</strong> keberlanjutanpelaksanaan desentralisasi fiskal guna menunjang penyelenggaraan otonomi daerah yangluas, nyata, <strong>dan</strong> bertanggung jawab.NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>V-61

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!