12.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2008 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, <strong>dan</strong> Risiko FiskalBab VIharus dibayar oleh debitur. Semakin tinggi credit rating yang dimiliki oleh suatu negara,maka akan semakin rendah premi risiko sehingga akan makin rendah pula biaya utangnegara tersebut.Skala penilaian rating dapat diklasifikasikan dalam investment grade yang merupakan skalatertinggi yang ditandai dengan AAA/Aaa sampai dengan A-/A3, sub-investment grade (Baa1/BBB+ sampai dengan Baa3/BBB-), <strong>dan</strong> non-investment grade (Ba1/BB+ sampai denganC).Saat ini credit rating Indonesia adalah non-investment grade, dengan skala B1 dari Moodys,<strong>dan</strong> BB- dari Standard and Poors (S&P) <strong>dan</strong> Fitch. Meskipun kondisi Indonesia dari sisieksposur utang negara sudah termasuk dalam kategori aman, namun persepsi risiko masihdianggap tinggi, yang terlihat dari tingkat peringkat utang Indonesia yang masih dirasalebih rendah dari kondisi obyektif eksposur utang maupun fundamental makroekonominya.Rating tertinggi yang pernah dicapai Indonesia adalah investment grade (BBB-) pada tahun1996, se<strong>dan</strong>gkan rating terendah yaitu selective default (SD) pernah diberikan kepadaIndonesia pada tahun 1999, 2000, <strong>dan</strong> 2002. Secara bertahap telah terjadi perbaikan ratingIndonesia, antara lain, karena peningkatan kinerja fundamental perekonomian <strong>dan</strong>penurunan rasio utang terhadap PDB. Perkembangan historis rating Indonesia sejak krisishingga saat ini adalah sebagaimana digambarkan pada Grafik VI.9.BBB+BBBBB+BBBB-B+BB-BBB-CCC-CCC+CCC1413121110987654Grafik VI.9Perkembangan Rating Indonesia1413121110987654Baa1Baa2Baa3Ba1Ba2Ba3B1B2B3Caa1Caa2CCR/C332211SD/DDD --1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 <strong>2008</strong>1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 <strong>2008</strong>S&P's Fitch's Moody's (RHS)Caa3CaC5. Kondisi Pasar SBN Dalam NegeriPasar SBN dalam negeri telah menunjukkan perkembangan yang semakin baik dari waktuke waktu, baik dari sisi kapasitas daya serap terhadap kebutuhan pembiayaan yang semakinbesar maupun dari efisiensi perdagangannya. Namun, pengembangan lebih lanjut pasarSBN domestik perlu dilakukan secara terus-menerus dalam konteks meningkatkan ketahananpasar (market resilience) terhadap gejolak pasar regional maupun global mengingat, antaralain: (i) semakin banyaknya jumlah investor asing masuk pasar SBN domestik, (ii) belumberkembangnya instrumen <strong>dan</strong> pasar derivatif untuk hedging, (iii) pasar sekunder SBN jangkapendek yang belum berkembang, <strong>dan</strong> (iv) infrastruktur pasar sekunder, misalnya sistemdealer utama.NK <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2008</strong>VI-45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!